YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hilman Latief dalam sambutannya membuka Rakernas Lazismu 2024 menegaskan bahwa proyeksi program kerja dan anggaran 2025 harus bisa dirumuskan di bulan November 2024. Sehingga di bulan Desember LAZISMU dapat melakukan validasi terkait program maupun pembiayaan. Muhammadiyah secara bertahap terus melakukan pemantauan agar rancangan anggaran pendapatan dan belanja bisa segera tersusun dengan baik. Jika hal ini tepat waktu, proyeksi tahun 2025 bisa dilakukan.
LAZISMU Sejak 2016 sampai 2024 terus konsisten dengan isu SDGs (Sustainable Development Goals). Artinya sudah 7 sampai 8 tahun LAZISMU bergelut secara langsung pada program-program yang ada di dalam SDGs. Menyelaraskan seluruh program dengan SDGs merupakan upaya tentang bagaimana mengkomunikasikan program-program yang di dilaksanakan di tingkat lokal, di tingkat kabupaten, tingkat provinsi, hingga global.
“Program-program ini perlu dirumuskan dengan satu formula yang dikenal oleh masyarakat dunia. Yang mana formula tersebut adalah SDGs. Jadi kita ini sebetulnya bukan semata-mata berfokus pada SDGs. Memang ini adalah kesepakatan masyarakat internasional tentang capaian pembangunan. Juga sebagai media kita berkomunikasi dengan dunia internasional bahwa yang kita lakukan berdampak luas," ujarnya.
Dalam bergelut di dunia filantropi, menurutnya harus ada kelompok kecil yang dapat menghitung kesuksesan sebuah program. Seperti apa dampaknya kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Dapak kontribusi yang dimaksud seperti memberikan beasiswa sekian puluh miliar kepada pelajar dan mahasiswa.
"Apakah pernah ada yang menghitung dampaknya. beasiswa sekian puluh miliar per tahun, berapa dampaknya dalam mengurangi putus sekolah, berapa dampaknya dalam memelihara anak-anak, berapa dampaknya terhadap pendidikan dan macam-macam,” paparnya.
Bukan hanya soal program beasiswa, kelompok ini juga harus mampu menghitung dampak bantuan-bantuan lain yang dikelola LAZISMU, termasuk bantuan-bantuan seperti kemanusiaan, bantuan gizi dan lain sebagainya. “Saya kira ini menjadi semangat kita dalam berorganisasi,” ucapnya.
Di samping itu LAZISMU juga sedang menggarap program baru, yakni Kampung Berkemajuan yang akan digempur secara positif dengan berbagai program selama beberapa bulan sampai terlihat dampaknya secara nyata.
“Saya membayangkan ada kawan Amerika datang dari Eropa bertanya kepada saya. Bisa tidak tunjukkan pada kami program pemberdayaan yang dilakukan lembaga filosofi Muhammadiyah itu di mana dan seperti apa. Inilah yang ingin kita tunjukkan bahwa kita bukan bermain kick and run, tapi kita betul-betul melihat kondisi dasar dari kampung berkemajuan seperti apa satu tahun pertama. Bagaimana perkembangannya 3-7 tahun ke depan. Hingga menjadi mandiri dan terus berkembang,” tutupnya.
Agenda ini turut dihadiri Ketua PP Muhammadiyah Dr Agung Danarto, MAg, Ketua PWM DIY Dr Muhammad Ikhwan Ahada, SAg, Ketua Lazismu Pusat Ahmad Imam Mujaddid Rais, MIR dan jajaran Lazismu Pusat, Mewakili Gubernur DI Yogyakarta hadir Staf Ahli Hukum dan Politik Pemprov DI Yogyakarta Dr. Sukamto, MH, Serta para perwakilan Lazismu Wilayah se-Indonesia. (diko)