PALU, Suara Muhammadiyah - Rektor Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton), Dr. Hj. Wa Ode Al-Zarliani, SP, MM tampil jadi dosen tamu di Unismuh Palu dengan membawakan kuliah umum di tengah civitas akademika kampus, Selasa 22 April 2025 di Kota Palu.
Tema kuliah umum yang dibawakan dihadapan para dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian UM Palu adalah, Membangun Ketahanan Pangan Melalui Agribisnis Berkelanjutan.
Wa Ode Al-Zarliani mengatakan, ketahanan pangan adalah kondisi di mana semua orang memiliki akses, kapan saja, terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi untuk mendukung kehidupan sehat dan aktif.
Pada kesempatan itu dijelaskan tentang pilar ketahanan pangan di antaranya; ketersediaan pangan (availability), pilar ini berkaitan seberapa banyak pangan yang tersedia di suatu wilayah atau negara.
Ketersediaan pangan dipengaruhi oleh faktor produksi pangan, seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan industri pengolahan pangan, distribusi pangan yang efektif, infrastruktur yang mendukung (seperti transportasi dan penyimpanan), serta kondisi alam seperti cuaca dan bencana alam yang dapat mengganggu produksi pangan.
Pilar kedua adalah akses pangan (access), pada pilar ini mengacu pada kemampuan individu atau kelompok untuk memperoleh pangan yang dibutuhkan dengan harga yang wajar dan dalam jumlah yang cukup. dilihat dari sisi ekonomi (kemampuan membeli), tetapi juga mencakup distribusi yang merata di seluruh wilayah.
Pilar ketiga adalah pemanfaatan pangan (utilization), aspek ini berkaitan dengan bagaimana pangan digunakan dan dimanfaatkan oleh tubuh memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan.
Dijelaskan juga tentang indikator ketahanan pangan, meliputi ketersediaan pangan, aksesibilitas, pemanfaatan, dan stabilitas pangan, yang semuanya penting untuk menilai kondisi ketahanan pangan suatu wilayah.
Ketahanan pangan punya tantangan yakni di antaranya; perubahan iklim; cuaca ekstrem seperti banjir, alih fungsi lahan; pertumbuhan penduduk; keterbatasan teknologi dan infrastruktur; ketergantungan impor; krisis regenerasi petani; ketimpangan distribusi dan akses.
Salah satu solusi dalam memperkuat ketahanan pangan adalah lewat agribisnis. Agribisnis adalah segala kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan produksi, pengolahan, distribusi, dan pemasaran produk pertanian.
Dengan pendekatan yang terintegrasi dan modern, agribisnis bisa jadi kunci untuk agribisnis sebagai solusi ketahanan pangan
Lewat agribisnis akan meningkatkan produksi pangan dengan mendorong penggunaan teknologi pertanian seperti drone, irigasi pintar, dan pupuk organik.Mengoptimalkan hasil panen dengan riset benih unggul dan pertanian presisi.
Selain itu akan meningkatkan nilai tambah. meningkatkan efisiensi rantai pasok.
Mengembangkan wilayah pedesaan; membangun industri pertanian lokal di desa bisa mengurangi urbanisasi. Anak muda lebih tertarik ikut terjun kalau agribisnis dianggap keren dan menguntungkan.
Mendukung ketahanan pangan berkelanjutan; mendorong sistem pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Menumbuhkan ekonomi lokal dan nasional; Agribisnis yang berkembang membuka peluang ekspor. Mengurangi impor pangan dengan memperkuat produk lokal, katanya. (yahya)