SYDNEY, Suara Muhammadiyah — Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Abdul Wahab, menyampaikan dukungannya bagi penguatan internasionalisasi Muhammadiyah di New South Wales, negara bagian dengan penduduk paling padat di Australia. Ini ia sampaikan saat menghadiri Pengajian Bulanan Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) New South Wales di Mount Druitt, Blacktown, Greater Sydney pada 10 Desember 2023.
Di tengah rihlah ilmiahnya ke Sydney, Abdul Wahab menyempatkan diri bersilaturahim dengan PRIM NSW. Secara kebetulan PRIM melaksanakan kegiatan Pengajian Bulanan yang juga dirangkai dengan Musyawarah Pimpinan di Masjid CIDE Academy. Dalam sambutannya, ia menyampaikan sangat senang mengetahui adanya Muhammadiyah di Sydney, apalagi ternyata ada cukup banyak warga Muhammadiyah yang merupakan penduduk tetap atau bahkan warga negara Australia.
Jamaah Muhammadiyah datang dari berbagai tempat yang cukup jauh untuk mengikuti kegiatan pengajian dan menggembirakan agenda Musyawarah Pimpinan Muhammadiyah NSW. Maklum, luas NSW melebihi pulau Kalimantan, dan luas Greater Sydney — kawasan tempat banyak diaspora Indonesia tinggal — melebihi provinsi Gorontalo.
Rektor UMMAT berharap ke depan gerakan Muhammadiyah di Sydney (ibukota NSW) dapat semakin kuat. Ia pun menyatakan siap untuk mendorong pengiriman dosen-dosen UMMAT untuk belajar ke kampus-kampus ternama di Sydney. Saat ini salah seorang dosen UMMAT tengah menempuh studi di Brisbane di negara bagian Queensland.
Dalam kesempatan silaturahim, Ketua PRIM NSW, Izza Rohman menyampaikan agenda-agenda ranting dalam waktu dekat. Salah satunya adalah Baitul Arqam pada akhir tahun di mana PRIM NSW akan bertindak selaku tuan rumah kegiatan yang diikuti kader Muhammadiyah dari empat negara bagian: Canberra, Victoria, Queensland, dan New South Wales sendiri.
Acara pengajian sendiri diisi oleh tausiah Arif Taufik, lulusan al-Azhar Kairo yang sudah menjadi permanent resident di Sydney. Ustadz Arif mengetengahkan tema “Urgensi Persatuan Umat”, tema yang relevan dengan kondisi di dunia Islam dan tanah air saat ini, berangkat dari tadabur Ali Imran ayat 103.
Warga cukup antusias menyampaikan pertanyaan di akhir kajian. Di antaranya, Ammik Kisriyani, Fenti Setijowati dan Lisma Dyawati yang menanyakan implementasi persatuan dalam masalah Palestina. [i]