Rosyad Soleh: Organisatoris dan Sesepuh Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
121
H. Rosyad Soleh

H. Rosyad Soleh

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Rasanya baru kemarin kami bertemu di kediamannya yang tak jauh dari pusat kota Yogyakarta. Tradisi baik ini terus Suara Muhammadiyah jaga setiap tahunnya sebagai bentuk pertanggungjawaban moral kepada para senior dan sesepuh Muhammadiyah. Terlebih Islam memerintahkan kepada seluruh penganutnya untuk senantiasa menjaga silaturahmi. Mempererat hubungan persaudaraan antara yang tua dengan yang muda, kakek dengan cucu, atau antar sesama manusia secara luas. 

Meski pada saat itu kondisi fisiknya tak sekuat dulu. Dengan tubuh yang ditopang kursi roda. Namun jika kita ulik kiprah dan pengabdiannya kepada Muhammadiyah seolah tiada dua. Tak pernah lekang oleh waktu. Bersama sang waktu, namanya terus abadi sebagai tokoh yang berdedikasi. Hingga pada akhirnya kabar duka pun datang. Rosyad Soleh, tokoh Muhammadiyah yang dibangga-banggakan oleh kader Muhammadiyah dikabarkan wafat pada Rabu, 30 Juni 2025 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 

Kepergiannya tentu membuat banyak orang merasa kehilangan. Ada yang bersedih dan kemudian meratapi kepergian. Tapi yang pergi tidak menangis. Ia tersenyum. Seperti air hujan yang sejatinya tak pernah jatuh. Air hujan hanya tunduk kepada hukum alam, dimana air kembali ke asalnya yaitu tanah. 

Rosyad bukan tipe orang yang suka tampil di depan. Meski begitu kiprahnya terasa nyata di persyarikatan. Ia seorang organisator yang rapi dan pendidik yang tekun. 

Rosyad adalah putra pasangan KH Ahmad Soleh Hasyim dan Hj Siti Mursyidah. Namun jalan hidupnya ditempuh dalam ranah kerja manajerial dan pengkaderan. Ia menghindari popularitas, tetapi tidak pernah menolak amanah. 

“Rosyad itu penggerak diam. Ia bekerja dalam senyap, tapi kita tahu, tanpa dia roda organisasi tak akan sehalus itu berputar,” kata salah seorang pengurus PP Muhammadiyah generasi setelahnya. 

Dedikasi itu terus berlangsung nyaris tanpa jeda. Ia tercatat menjadi anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah sejak 1975, dan terus dipercaya dalam berbagai peran: Sekretaris, Wakil Ketua, hingga Sekretaris Umum. Selama lebih dari tiga dekade, ia hadir dalam denyut organisasi, bahkan ketika dinamika politik dan sosial Indonesia berguncang hebat.

Pada 1964, ia didapuk sebagai menjadi Wakil Ketua IMM, lalu menjabat Sekretaris Jenderal DPP IMM setahun kemudian. Bersama tokoh-tokoh seperti Mohamad Djazman Al-Kindi dan Sudibyo Markus, ia ikut meletakkan fondasi organisasi mahasiswa ini, yang kelak menjadi salah satu laboratorium kader terpenting bagi Muhammadiyah.

Sebagai salah satu tokoh yang namanya mengakar kuat dalam ingatan kolektif warga persyarikatan, jejak perjuangannya permanen dalam ingatan. Kontribusinya seperti jembatan yang mengantarkan generasi baru kepada tujuan organisasi yang berkemajuan. 

Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta pada Kamis, 31 Juli 2025. Namun sebelumnya pada pukul 10.00 WIB jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka menuju Masjid Gedhe Kauman untuk disholatkan. (diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kapasitas akademik d....

Suara Muhammadiyah

18 July 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pada tanggal 08 Maret 2024 di PPM MBS Pleret  Kampus Dahromo B....

Suara Muhammadiyah

9 March 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Upacara Wisuda UM....

Suara Muhammadiyah

8 March 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Klaten (UMKL....

Suara Muhammadiyah

7 December 2023

Berita

PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dr H Agus Taufiqurrahman, S....

Suara Muhammadiyah

22 February 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah