CIREBON, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr KH Muhammad Saad Ibrahim, MA secara resmi membuka kegiatan Training of Trainer (ToT) Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah regional II (Jawa dan Bali). Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Jumat-Ahad (8-9/12) di Kampus Universitas Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Saad sangat mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini diadakan di kampus. Menurutnya, kampus sebagai representasi dari dakwah komunitas sebagaimana tertuang di dalam Qs al-Alaq [96]: 1. Bagi Saad, secara redaksional ayat ini menguraikan deklarasi Nabi Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul menerima wahyu pertama dari Ilahi. Wahyu itu mengandung secercah pesan bermakna yakni hal ihwal dunia literasi bagi umat manusia.
“Dunia literasi direpresentasikan oleh qiroah dengan perintah iqra’. Karena itu, kalau kemudian sekarang diadakan di kampus dan kampus tentu pemangku untuk dunia literasi, maka ini bukan kebetulan bahkan ada dasarnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Saad menjelaskan alasan dakwah komunitas bernapaskan pada dunia literasi. Karena menurut pandangannya, literasi merupakan elan vital dari kemajuan sebuah peradaban. Maka dari itu, dunia literasi amat penting untuk terus dihidupkan, salah satunya lewat dakwah komunitas sebagaimana telah diinisiasi oleh LDK PP Muhammadiyah.
“Jadi dunia literasi itu pemangkunya menjadi bagian terdepan untuk sebuah kemajuan. Dan tentu dalam kaitan dalam ayat tersebut tidak sekadar kaitannya dengan at-taqaddum tetapi at-taqaddumnya berupa at-taqqaddum al-islamiyy. Jadi kemajuan yang berbasis teologi Islam,” jelasnya.
Oleh karena itu, Saad meminta dunia literasi selain dihidupkan, juga harus dikembangkan. Tentu pengembangannya menggunakan basis at-taqqaddum al-islamiyy. Dengan mengejawantahkan basis tersebut, maka akan lahir sebuah kemajuan peradaban yang bernapaskan pada spirit teologi Islam. Yakni Islam progresif atau Islam berkemajuan.
“Maka pengembangan dunia literasi yang seperti itu, akan menghasilkan peradaban yang berkemajuan. Tetapi tidak terlepas dari dimensi Islam,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur ini menekankan pentingnya dunia literasi bagi suatu peradaban. Yakni membangun peradaban berkemajuan di masa depan. “Terima kasih kepada semua yang sudah memberikan fasilitas atas terselenggaranya kegiatan ini,” ucapnya.
Tak lupa, Saad juga mendorong agar LDK PP Muhammadiyah merumuskan secara matang hal ihwal dakwah komunitas. Rumusannya harus bisa meyasar pada aspek dakwah di akar-rumput. Sebab, dakwah itu sebagai pilar strategis untuk menyebarluaskan nilai-nilai agama yang ini kemudian bagian dari reaktualisasi dari semangat berliterasi. Yakni literasi berbasis agama untuk kemajuan peradaban di masa depan.
“Kalau LDK ini bisa merumuskan, tidak saja dengan filosofinya, terkait dengan komunitas paling awal yang dituju oleh Al-Qur’an itu, maka akan semakin banyak orang-orang yang memiliki pengetahuan sebagai pemangku dunia literasi saling menerima Islam. Maka itu akan menjadi kekuatan yang sangat dahsyat. Dan ini sekarang berada di tangan kita, saya minta LDK ada naskah tentang konteks itu yang dihasilkan dalam periode ini. Bagaimana memahami ciri-ciri dan strateginya, itu akan menjadi warisan penting,” imbaunya. (Cris)