Saat Sekolah Muhammadiyah 'Hapus' Utang Siswa Dhuafa

Publish

7 November 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
52
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SEMARANG, Suara Muhammadiyah - Di tengah tuntutan profesionalisme dan persaingan yang makin kompetitif, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Kota Semarang justru memilih jalan tidak biasa. Jalan itu terukir di lembar-lembar laporan keuangan bukan sebagai keuntungan, melainkan sebagai amanah yang diwujudkan.

Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang H. Suparno S.Ag. M.S.I.mengungkapkan fakta mengejutkan: akumulasi utang biaya pendidikan yang tersebar di belasan sekolah AUM, mulai dari SMP hingga SMA di Semarang, mencapai sekitar tujuh miliar rupiah. Angka fantastis ini adalah cerminan dari prinsip humanitas yang diemban.

Meskipun secara administrasi itu adalah utang, bagi Muhammadiyah ia diartikan sebagai sumbangan kemanusiaan yang diberikan dengan kelapangan hati. Utang tersebut berasal dari anak-anak yang karena ketidakmampuannya terpaksa belum melunasi biaya sekolah, bahkan hingga kelulusan.

Dengan prinsip 'kelebaran' (kelapangan hati), sekolah-sekolah ini membiarkan siswa mereka lulus tanpa harus membayar penuh. "Makanya tidak heran kalau kemudian jika minta melaporkan ada utang di masyarakat itu sekitar tujuh miliar," ungkapnya saat ditemui beberapa waktu lalu.

Kontribusi Muhammadiyah Semarang memang meluas di berbagai sektor. "Kita bersyukur ya, [Semarang] itu kan Alhamdulillah juga memberikan manfaat yang luar biasa," Suparno.

Manfaat itu terwujud melalui beragam AUM yang ada, baik di bidang kesehatan maupun pendidikan. Di sektor pendidikan, PDM Kota Semarang memiliki sembilan SMP, dua SMA, dan dua SMK. Selain sekolah, mereka juga memiliki rumah sakit, sekolah dasar, serta banyak TK Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA), dengan total lima TK ABA yang dimiliki.

Di luar pendidikan dan kesehatan, AUM juga mencakup toko serba ada (Tokomu) dan layanan konsultasi hukum. Berbagai kegiatan rutin juga digelar di setiap cabang. Mulai dari kajian, bantuan sosial, olahraga bersama, hingga kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat

Tujuh Miliar: Simbol Humanitas dan Tantangan Menjaga Kualitas AUM

Menjaga sebuah institusi pelayanan agar tetap profesional layaknya korporasi, sambil mempertahankan roh keikhlasan dan nilai Islam yang mendasar, adalah tantangan abadi. Strategi yang diterapkan PDM Kota Semarang adalah menempatkan kualitas dan humanitas di garis depan.

Mereka memahami betul bahwa bergerak di bidang jasa memerlukan penanaman kepercayaan pada publik. Kepercayaan ini terbukti di sektor kesehatan, di mana pasien bahkan datang dari luar kota seperti Kendal, Mranggen Demak, hingga Karangawen untuk berobat di rumah sakit Muhammadiyah karena tingkat kepercayaan.

Untuk memastikan kualitas dan profesionalisme tetap terjaga, PDM membentuk majelis khusus sebagai pengawas. Bidang kesehatan diawasi oleh MPKU (Majelis Pembina Kesehatan Umum), sementara pendidikan diawasi oleh Majelis Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah). Majelis-majelis ini bertugas memastikan operasional AUM terkontrol.

"Kita paling minta laporan. Dan selama ini ya Alhamdulillah nggak ada masalah," ujar Suparno, meskipun ia menambahkan bahwa peningkatan masih diperlukan.

Tantangan terbesar kini muncul di sektor pendidikan, terutama terkait persaingan dan fasilitas. Suparno mengakui bahwa pandangan masyarakat seringkali fokus pada fasilitas sarana-prasarana fisiknya. Meskipun beberapa sekolah seperti SMP 1 dan SMP 3 dipastikan tidak kalah fasilitasnya dengan sekolah lain, secara umum keterbatasan lahan dan lokasi yang kurang strategis menjadi kendala.

Untuk menjawab tantangan ini dan mewujudkan sekolah yang betul-betul unggulan, PDM Kota Semarang memiliki visi jangka panjang. "Makanya kalau mau ada yang ingin Semarang, kalau ingin membuat sekolah yang betul-betul unggulan, harus cari lahan baru yang strategis dan memang bisa dibangun yang ya tadi betul-betul memenuhi syarat untuk sekolah," ucap dosen Fakultas Psikologi Undip itu.

Rencana ke depan termasuk memisahkan kampus-kampus yang saat ini bergabung dan memanfaatkan lahan strategis yang ada, seperti rencana pemisahan SMP dan SMA di kampus Mrican. Selain itu, PDM juga memproyeksikan beberapa sekolah sebagai unggulan yang berpotensi. Seperti SMA Muhammadiyah 1, SMA Muhammadiyah 3, SMK Muhammadiyah 1, serta SD Muhammadiyah 8 dan SD Plus Mijen.

Angka tujuh miliar itu bukan sekadar utang, melainkan investasi kemanusiaan yang telah dilakukan Muhammadiyah Semarang. Di tengah ikhtiar mengejar kualitas dan fasilitas, AUM telah membuktikan bahwa kontribusi sejati bagi masyarakat seringkali diukur bukan dari keuntungan materi, melainkan dari seberapa jauh ia berani menanggung beban bagi yang membutuhkan. (Agung S Bakti)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

KOTAWARIGIN BARAT, Suara Muhammadiyah - Khabib Musthofa, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muha....

Suara Muhammadiyah

6 September 2024

Berita

GRANADA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Pontianak Kembali mendapatkan grand Eras....

Suara Muhammadiyah

6 May 2024

Berita

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka mensukseskan program ketahanan pangan Nasional (KPN) Un....

Suara Muhammadiyah

3 June 2025

Berita

KENDAL, Suara Muhammadiyah - Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal bekerja sama ....

Suara Muhammadiyah

24 September 2025

Berita

PDM Pulang Pisau Gelar Pengajian Milad ke-112 Muhammadiyah  BAHAUR, Suara Muhammadiyah –....

Suara Muhammadiyah

24 November 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah