YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah Salmah Orbayyinah menyampaikan selamat kepada 185 siswi kelas VI Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta yang telah dinyatakan lulus setelah menyelesaikan studinya di lembaga pendidikan khusus putri yang dirintis dan didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tahun 1918.
"Walaupun tentunya pagi hari ini bukan akhir dari kalian belajar, tapi justru menjadi awal untuk melangkah ke kehidupan yang lebih nyata, meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi," katanya saat Pelepasan Siswi Kelas VI Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (31/5) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Salmah menegaskan, lulusan Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menjadi representasi dari ulama perempuan berkemajuan. Dan ini, kata Salmah, sangat dibutuhkan dalam kehidupan di masa kini dan masa mendatang.
"Ulama perempuan ini masih terus dibutuhkan dengan jumlah yang besar untuk membantu dakwah-dakwah Muhammadiyah dan 'Aisyiyah di masyarakat yang lebih luas," ujarnya.
Sebagai lulusan Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Salmah berpesan kepada para siswi, pertama untuk tidak melupakan dengan hal-hal yang telah diperoleh selama mengenyam pendidikan di madrasah tersebut.
"Penanaman akhlak yang mulia, karakter yang tinggi dan telah diajarkan oleh guru di Madrasah Mu'allimaat harus selalu kalian ingat begitu lepas dari Madrasah Mu'allimaat," jelasnya.
Kedua, Ilmu pengetahuan, disamping ilmu agama. Salmah menyebut , kedua hal ini telah lengkap diterima oleh para siswi. "Tentunya menjadi bekal buat kalian. Kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh ulama perempuan, yaitu penguasaan ilmu pengetahuan. Nah di madrasah ini kalian mendapatkan dua-duanya," sebutnya.
Ketiga, menjadi teladan (uswah Hasanah). Salmah meminta agar seluruh nilai-nilai positif yang telah diterima selama di Madrasah Mu'allimaat, harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Keempat, harus dekat dengan masyarakat. "Selain penguasaan ilmu pengetahuan yang cukup, menjadi suri tauladan yang baik, adik-adik harus dekat dengan masyarakat. Adik-adik harus bisa mengkritisi kira-kira masalah apa yang saat ini berkembang di masyarakat," tuturnya.
Salmah meyakini, dengan penggemblengan di Madrasah Mu'allimaat, para siswi akan tampil sebagai pemberi solusi atas permasalahan yang mengungkung. "Jangan justru bagian dari masalah itu sendiri," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, yang tidak kalah vitalnya, Salmah berharap seluruh lulusan Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta bisa meraih cita-cita yang tinggi sebagaimana yang diimpikan. Termasuk pemahaman ideologi Muhammadiyah.
"Dokumen-dokumen ideologi Muhammadiyah sudah lebih dari cukup untuk membekali kalian semua. Ada Kepribadian Muhammadiyah, Darul Ahdi wa Al Syahadah, PHIWM, MKCH, Keluarga Sakinah, dan Keputusan Muktamar tentang Risalah Islam Berkemajuan dan Risalah Perempuan Berkemajuan. Itu menjadi pegangan adik-adik semua," tandasnya. (Cris)