BANDAACEH, Suara Muhammadiyah - Sebanyak 9 dosen Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) menerima hibah menerima dana hibah untuk program penelitian dan pengabdian masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibudristek) Republik Indonesia tahun anggaran 2024.
Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) Dr. Aslam Nur. MA menyampaikan ucapan selamat kepada Dosen di lingkungan Unmuha yang berhasil mendapatkan dana Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dari Kemendikbudristek RI pada tahun ini.
“Alhamdulilllah kita merasa senang dan bangga atas berhasilnya dosen kita dalam meraih dana hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dari Kemendikbudristek tahun anggaran 2024, kita berharap keberhasilan ini menjadi semangat bagi dosen yang lain untuk dapat melakukan hal yang sama kedepannya,” kata Rektor, Dr. Aslam Nur.
Rektor juga mengharapkan somoga penelitian dan pengabdian masyarakat ini bukan hanya bermanfaat bagi keilmuan dosen namun juga bermanfaat bagi masyarakat, karena semakin banyak penelitian dan pengabdian yang dilakukan maka itu sangat merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi dosen dan masyarakat.
“Kami mengajak dosen di Lingkungan Unmuha untuk bersama-sama kita mempetahan predikat kampus kita ini sebagai universitas terbaik di Aceh,” ucap Rektor.
Pada pemenang dana Hibah Pengabdian Masyarakat terdapat Suwarniati, S.Si,. MP sebagai ketua, anggota Meutia Zahara. Ph.D dari dan Dr. Rosinidawati. MA dengan judul proposal (PMP) Pemberdayaan Inovasi LORALI dan Pengembangan Ecoenzim di Pesantren Baitul Arqam Aceh Besar.
Selanjutnya Dr. Tamalkhani,. ST., M.Eng,Sc dari prodi Teknik Sipil dengan dua anggota Prof. Dr. Ir. Hafnidar A. Rani, ST. MM dan Emmi Suryani Nasution,. SE. M.Si dengan judul proposal (PKM) Pemberdayaan Penyeberangan Sungai dengan Rakit Fiber dan Pengembangan Akses Pasar untuk Meningkatkan Aktivitas Petani Kopi di Gampong Sabet Kecamatan Jaya, Aceh Jaya.
Penerima Hibah Penelitian
Selain Pengabdian Masyarakat, ada juga dosen yang memenangkan dana hibah dalam bida Penelitian, ada 7 doaen yang berhasil memenangkan program ini, mereka adalah:
Pertama; Dr. Aulina Adamy,. ST. M.Sc sebagai Ketua dengan dua anggota yaitu Prof. Dr. Ir. Hafnidar A. Rani. ST. MM dan Qurratul Aini. ST. MT dengan proposal (PFR) Penguatan Mitigasi Masyarakat Kebawah Daerah Resiko Tinggi Bencana: Pengembangan Indeks Kerentanan Perumahan (Housing Vulnerability Indeks) untuk Rumah Sederhana.
Kedua; Cut Nawalul Azka,. S.ST., MT. IPP sebagai Ketua sengan seorang anggota yaitu Rifky Hidayat.,ST. MT. IPM dengan judul proposal (PDP Afirmasi) Optimasilasi Prasarana U-Turn di Jalan Teuku Nyak Arif, Kota Banda Aceh: Pendekatan Mikro-simulasi VISSIM dan Skenario Model.
Ketiga; Dharina. S.K.M,. M.K.M sebagai ketua dengan seorang anggota yaitu dr. Riza Septiani.. M.PubHlthAdv dengan judul proposal (PDP Afirmasi) Studi Eksperimen Keefektifan Waktu Sarapan yang Tepat Pada Mahasiswa Terhadap Fungsi Kognitif Dan Indikator Kesehatan.
Keempat; Faiza Aldina. S.T,. M.A dengan dua orang anggota yaitu T. Eka Panny Hadinata., ST. MT dan Astrid Anissa, ST. M.Sc dengan judul proposal (PDP Afirmasi) Landmark Arsitektur dan Unsur Landskap Sebagai Artibut Pembentuk Identitas Destinasi Wisata.
Kelima; Dr. Marlizar Ali,. S.E. M.M sebagai ketua dengan dua orang anggota yaitu Dr. Surna Lastri., S.E. M.Si dan Dr. Erlinda,. SE. M.Si dengan judul proposal (PDP Afirmasi) Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Syariah berbasis Kearifan Lokal dan Digital dalam Meningkat Pendapatan Masyarakat Kota Banda Aceh.
Keenam; Dr. Tamalkhani,. ST., M.Eng,Sc sebagai ketua dengan anggota Prof. Dr. Ir. Hafnidar A. Rani. ST. MM dan Firmansyah,. ST. MS dengan judul proposal (PFR) Transformasi Cangkang Telur pada Campuran Aspal Porus dengan Metode Complex System Response (CSR): Eksplorasi Potensi Teknologi untuk Pengolahan Material Baru.
Ketujuh; Winda Putri Diah Restya,. S.Psi,. M.A sebagai ketua dengan seorang anggota Mimiasri. S.E.M.M dengan judul proposal (PDP Reguler) Harmonizing Sustainable Tourism and Culture Preservation: Insight From Coastal Tourism on Sabang, Pulau Weh. (*)