JAKARTA, Suara Muhammadiyah Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah kembali akan menggelar Konferensi Mufasir Muhammadiyah II dengan tema “Mewujudkan Tafsir at-Tanwir Muhammadiyah sebagai Landasan Gerak Pemikiran Tajdid yang Responsif dan Dinamis untuk Memajukan Indonesia dan Mencerahkan Semesta.” Acara ini akan berlangsung pada Jumat hingga Ahad, 13-15 Desember 2024/12-14 Jumadilakhir 1446 H, bertempat di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Jakarta.
Konferensi ini memiliki urgensi besar mengingat Muhammadiyah telah lama mendambakan kehadiran sebuah karya tafsir jama’i yang sistematis mencakup 30 juz. Selama ini, karya tafsir di lingkungan Muhammadiyah lebih bersifat tematik seperti Tafsir Tematik al-Qur’an tentang Hubungan Sosial Antarumat Beragama; tafsir personal seperti Tafsir al-Hidayah karya Saad Abdul Wahid; atau karya parsial seperti Tafsir Al-Qur’an: Djoez Ke Satoe.
Selain itu, konferensi ini menjadi ajang strategis untuk melacak dan menghubungkan para kader Muhammadiyah yang memiliki kepakaran di bidang tafsir. Banyak kader Muhammadiyah telah menekuni kajian tafsir di berbagai lembaga pendidikan, baik di dalam maupun luar negeri. Karenanya, kegiatan juga ini bertujuan membangun jaringan intelektual yang menghimpun para mufasir Muhammadiyah.
Tujuan spesifik lainnya adalah mempercepat proses penyelesaian penulisan Tafsir at-Tanwir yang hingga saat ini baru diterbitkan hingga Juz 2, yakni Surah Al-Baqarah ayat 1-286 dalam bentuk buku Jilid 1 dan Jilid 2. Adanya konferensi ini diharapkan proses penyusunan tafsir yang mencakup keseluruhan 30 juz Al-Quran dapat segera terwujud, sehingga Muhammadiyah mampu memberikan kontribusi monumental bagi pemikiran Islam kontemporer.
Rangkaian Kegiatan Konferensi
Rangkaian kegiatan Konferensi Mufasir Muhammadiyah II akan mencakup dua pokok utama: Seminar dan Lokakarya. Pada Jumat (13/12) seminar akan dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si., yang menyampaikan khutbah iftitah mengenai urgensi Tafsir at-Tanwir bagi warga Muhammadiyah dan masyarakat luas. Sesi seminar juga akan menghadirkan narasumber terkemuka seperti Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, M.A., dan Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., dengan tema “Metodologi Tafsir Al-Qur’an Kontemporer”.
Pada Sabtu (14/12) dalam sesi lokakarya, peserta akan mengikuti panel forum yang membahas arah dan peta jalan penulisan Tafsir at-Tanwir ke depan. Forum ini akan dipandu oleh para pakar Muhammadiyah, termasuk Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A., Dr. H. Hamim Ilyas, M.Ag., dan Dr. H. Ustadi Hamsah, M.Ag., dengan tema-tema strategis seperti urgensi mufasir di Muhammadiyah, filosofi metodologi Tafsir at-Tanwir, serta prosedur teknis penyajian tafsir tersebut. Selain itu, akan diadakan parallel session untuk mempresentasikan dan merevisi naskah tafsir peserta sesuai masukan dari para ahli.
Pada Ahad (15/12), Konferensi Mufasir Muhammadiyah ini akan mengadakan Sidang Pleno Mufasir yang bertujuan untuk merangkum dan menyampaikan hasil diskusi dari sesi-sesi paralel. Dalam sidang ini, peserta akan mendapatkan panduan yang lebih jelas mengenai langkah-langkah lanjutan dalam penyusunan Tafsir at-Tanwir. Setelah itu, seluruh rangkaian acara akan ditutup secara resmi dengan harapan besar bahwa konferensi ini menjadi titik awal percepatan penyelesaian Tafsir at-Tanwir yang komprehensif dan sistematis.