BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung sukses meraih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik dari Komisi Informasi (KI) Jawa Barat. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di lingkungan perguruan tinggi.
Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara yang berlangsung di Gedung Merdeka, Kota Bandung, pada Kamis (14/11/2024) lalu. Pencapaian ini memiliki arti khusus karena merupakan kali pertama UM Bandung menerima penghargaan ini sejak berdirinya pada tahun 2016. Prestasi tersebut mencerminkan komitmen kampus dalam mewujudkan tata kelola yang transparan, akuntabel, dan sesuai dengan regulasi pemerintah.
Secara terpisah, Kepala Bagian Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru UM Bandung Abdul Rohim menyampaikan rasa bangga atas penghargaan tersebut. Ia menyebutkan bahwa pencapaian ini adalah hasil kerja keras seluruh elemen kampus dalam menyampaikan informasi yang jelas, akurat, dan mudah diakses oleh masyarakat.
”Penghargaan ini merupakan pengakuan atas komitmen kami dalam keterbukaan informasi. Kami berharap dapat terus meningkatkan pelayanan informasi publik dan memperkuat nama baik UM Bandung sebagai kampus modern dan terpercaya,” ujar Abdul Rohim di kampus UM Bandung pada Sabtu (30/11/2024).
Lebih jauh, penghargaan ini juga dianggap sebagai alat strategis untuk memperluas promosi UM Bandung ke berbagai kalangan masyarakat. Abdul Rohim berharap pencapaian ini semakin memperkuat posisi UM Bandung sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga konsisten dalam memberikan akses informasi yang transparan.
”Pengakuan ini membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan berbagai institusi. Kami optimistis, penghargaan ini akan menjadi langkah awal dalam menjalin kerja sama strategis yang dapat mendukung kemajuan kampus,” tambahnya.
Dengan raihan ini, UM Bandung menunjukkan bahwa keterbukaan informasi bukan sekadar kewajiban, melainkan nilai strategis yang mendukung kemajuan di berbagai aspek. ”Hal ini sekaligus menjadi inspirasi bagi kami untuk terus membangun budaya keterbukaan yang lebih kuat,” pungkas Abdul Rohim.***