WAJO, Suara Muhammadiyah - Pagi ini berkesempatan jalan-jalan ke Sengkang Kota Sutera, dalam penelitian di Radio As'adiyah Sengkang. Kami dengan sengaja mengunjungi Kantor LAZISMU Kab. Wajo yang terletak di bilangan pusat Kota Sengkang.
Tampak dalam kantor LAZISMU beberapa dokumentasi amal jariyah Muhammadiyah dalam bidang kemanusiaan. Selain menghimpun dana keummatan, Lazismuh juga aktif dalam pemberdayaan masyarakat golongan ekonomi menengah.
Kantor Lazismuh ini, dulunya merupakan rumah pribadi keluarga Alm. Hj. Andi Wettoeng Saleh. Tokoh Aisyiyah Sulawesi Selatan yang berdomisili di Makassar.
Sekitar tahun 2018, oleh para keturunannya diwakafkan kepada Persyarikatan Muhammadiyah. Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Prof. Musafir Pababbari, saat itu, menandatangani ikrar wakaf dalam acara Syawalan Muhammadiyah Sulawesi Selatan di Balai Sidang Muktamar Kampus Unismuh Makassar.
Tadi subuh kami dijemput Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Wajo, Dr. Muh. Hasby Abbas, yang juga Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Universitas Puang Ri Maggalatung. Kami diantar mengunjungi beberapa tempat dan bangunan Muhammadiyah.
Alhamdulillah sudah berkembang dengan baik. Kota Sengkang mengingatkan saya atas kerja kemanusiaan Ikatan Remaja Muhammadiyah. Ada sekitar 30 anak-anak korban konflik Maluku awal tahun 2000an kami sekolahkan di bumi perdagangan sarung dan kain sutera ini.
Tentu buah tangan Raja Juli Antoni, Ketua Umum PP IRM yang sekarang menjadi Wakil Menteri ATR RI, memiliki andil yang tidak kecil dalam misi mulia ini. Saya sendiri sebagai koordinator program, bersama Suadaraku H. Syahrir Rajab dan Muh. Ishaq Nusu.
Sekarang anak-anak Maluku tersebut sudah dewasa. Ada yang kembali ke kampungnya, ada pula yang bekerja dan menikah dengan orang Wajo. (Haidir Fitra Siagian)