Shalat Berimplikasi dengan Kemajuan Peradaban

Publish

17 January 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
264
Agung Danarto. Foto: Cris

Agung Danarto. Foto: Cris

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agung Danarto menyampaikan, ritus peribadatan shalat merupakan kewajiban yang mesti diejawantahkan oleh segenap umat Islam. Karena shalat menjadi distingtif dari manusia satu dengan yang lainnya.

"Garis batas yang membedakan antara hamba dengan orang kafir adalah meninggalkan shalat. Sehingga karenanya secara kualitatif shalat menjadi sesuatu hal yang sangat penting sekali," katanya saat membuka Pengajian Umum PP Muhammadiyah di Kantor Menteng Raya, Jakarta Pusat, Jumat (17/1).

Agung mendorong agar salat menjadi sebuah pembiasaan dalam kehidupan. Terutama bagi anak-anak, yang sudah sejak sedari sekarang dilatih untuk menjalankan shalat lima waktu secara berjamaah.

"Ini upaya kita membiasakan anak-anak kita dan keluarga kita untuk melaksanakan shalat. Itu sesuatu hal yang memang harus terus dan tidak boleh henti-hentinya untuk kemudian membiasakan sejak dini menunaikan ibadah shalat sehari lima waktu," tegasnya.

Relevansi shalat sangat kuat dengan kehidupan selanjutnya (akhirat). Agung menukil hadis riwayat Abu Dawud, bahwa amalan manusia amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya.

"Ini menunjukkan bahwa shalat menjadi sesuatu hal yang sangat penting sekali," tambahnya.

Agung mengatakan, shalat mempunyai dua dimensi. Pertama, dimensi vertikal. Yaitu upaya spiritualitas dan terjadinya proses mi'raj bersua dengan Allah SwT.

"Disitulah kesempatan kita bisa ketemu dengan Yang Maha Kuasa untuk kemudian menyampaikan berbagai macam problem kehidupan dan banyak hal bisa kita sampaikan sekaligus untuk ngecas secara rohani supaya kerohanian dan spiritualitas kita menjadi terus meningkat," ujarnya.

Kedua, dimensi horizontal. Melaksanakan tugas sebagai Khalifah di muka bumi--selain memakmurkan--untuk mengabdi kepada-Nya (shalat) dengan jiwa ikhlas dan sarat dengan kekhusyukan. Diketengahkan Agung, shalat menjadi bentuk laporan seorang hamba kepada Allah SwT setelah melaksanakan tugas rutinitas sehari-hari.

"Setiap kali shalat itu sebenarnya kesempatan yang baik untuk senantiasa menyampaikan laporan pertanggung jawaban kita atas tugas-tugas yang telah Allah berikan kepada kita. Apa yang sudah kita lakukan, kesempatan dalam shalat itulah curhat kepada Allah dan mengajukan proposal kehidupan kita supaya diterima oleh Allah," jelasnya.

Lebih lanjut, shalat dikorelasikan dengan mi'raj peradaban. Bagi Agung, saripati mi'raj adalah tangga dan bisa juga diartikan sebagai sarana untuk naik. 

"Naik ini bisa naik fisik, tapi bisa juga naik secara spiritual. Mi'raj kadang diartikan sebagai kemajuan. Sehingga karenanya mi'raj peradaban itu berarti kemajuan peradaban. Bagaimana shalat itu bisa berimplikasi dengan kemajuan peradaban," tukasnya.

Hadir sebagai narasumber Ketua PP Muhammadiyah Muhammad Saad Ibrahim, Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fahmi Salim Zubair, dan Anggota Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional PP Muhammadiyah Ai Fatimah Nur Fuad. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

Ketika Ateis dan Mantan Ekstremis Berdialog tentang Islam Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu ....

Suara Muhammadiyah

20 January 2025

Berita

BONDOWOSO, Suara Muhammadiyah - Kiprah Universitas Muhammadiyah Malang di bidang ketahanan pangan ta....

Suara Muhammadiyah

18 December 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - “Mari kita akhiri penderitaan ini” adalah sepenggal pan....

Suara Muhammadiyah

12 May 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah – Puluhan anggota Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK....

Suara Muhammadiyah

28 July 2024

Berita

MEDAN, Suara Muhammadiyah - Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FK-UMSU) me....

Suara Muhammadiyah

30 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah