BANTUL, Suara Muhammadiyah - SEAMEO STEM-ED dan SEAMOLEC melaksanakan open classroom pertama di Indonesia dengan MBS Pleret sebagai sekolah terpilih, Senin, 19 Agustus 2024. Bertempat di MBS Pleret unit Putra yang bertempat di Dusun Dahromo, Bantul, D.I.Yogyakarta. Acara dimulai dengan kedatangan ketua project Irfan Yunianto, Ph.D. , tim dan peserta project.
Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se Asia Tenggara dengan dua organisasi di bawahnya hadir Ke MBS Peret. SEAMEO STEM-ED bertanggung jawab untuk merintis, mengembangkan, dan memperkuat kapasitas pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) di Asia Tenggara. Organisasi ini berkomitmen kuat untuk meningkatkan standar pendidikan regional melalui penelitian, eksperimen, pengembangan sumber daya pendidikan, dan advokasi kebijakan. Sedangkan SEAMOLEC (Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Center) bertanggung jawab mengembangkan pendidikan terbuka dan pendidikan jarak jauh di Asia Tenggara.
Kegiatan ini juga dihadiri Tim yang berkerja sama dan observer dari beberapa lembaga. Tim dan observer terdiri dari Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Sebelas Maret, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, dan SMP Unggulan Aisyiyah Bantul. Kegiatan diawali dengan penyambutan dari pihak MBS Pleret. Open classroom ditujukan sebagai praktik langsung dari pengembangan yang telah dilakukan baik metode dan kesiapan guru.
Sebelum classroom dilaksanakan guru MBS Pleret telah mengikuti Workshop STEM Project selama 2 hari. Hari pertama meliputi penjelasan secara umum terkait kegiatan tersebut dan materi-materi tambahan. Hari kedua dibentuk kelompok dan sesi diskusi sesuai kelompok yang terdiri pembahasan Water Qualiti, Our Hand, dan Interaction. Kelompok diarahkan untuk membuat RPP, Bahan Ajar, dan sebagainya sesuai dengan Langkah STEM project. Hingga terpilihlah Kelompok dengan pembahasan Water Quality untuk diimplementasikan di dalam kelas.
Belajar, meneliti dan berdiskusi, dengan teknologi
Penyambutan dilanjut dengan mulainya classroom yang diikuti 24 santri dan satu guru. Ustadzah Ulfa S.Si. bertugas sebagai guru dalam kesempatan tersebut membawakan materi mengenai kualitas air. Pembahasan mengenai manfaat dari air dalam kehidupan sehari hari dengan mengkorelasikannya pada isi Q.S An Nahl ayat 10 dan Q.S Al A’raf ayat 10 sebagai wujud dari tujuan MBS Pleret mencetak generasi Quranic yang seutuhnya dalam jiwa santri.
Pembelajaran dilajut dengan menyaksikan video kondisi sungai Musi di Palembang. Penayangan video tentang sungai Musi dan santri diminta menyampaikan pendapat terkait video tersebut. Pembahasan mengerucut pada kondisi air keruh yang menunjukkan kualitas dari air tersebut. Berlanjut dengan memperkenalkan cara mengetahui kualitas air secara fisika dan kimia serta memperkenalkan parameternya.
Kesempatan melakukan uji kualitas air secara langsung yang dipraktikkan santri menjadi sesi yang menarik. Pengujian dengan menggunakan kertas lakmus untuk mengetahui asam basa dan dan indikator Ph Universal. Dalam sesi praktik para observer berkesempatan menyaksikan lebih dekat dan berdiskusi secara interaktif dengan santri. Proses transfer knowledge antar pihak terjadi. Hingga santri mampu membandingkan kualitas dari ketiga sample air sungai.
Selama pembelajaran beberapa video ditayangkan termasuk video pengambilan sempel air yang telah dilakukan santri sebelumnya pada tiga titik sungai disekitar pondok. Santri juga diberikan waktu untuk memberi tanggapan, berdialog secara interaktif, dan memberikan pertanyaan. Hingga pembelajaran diakhiri dengan mengerjakan post test dan berdo’a.
Be Inspiring teacher not expired teacher
Setelah sesi classroom selesai kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian opini baik dari Ustadzah Ulfa S.Si. sebagai guru model merasa sedikit gugup dengan adanya para observer. Dr Wahydi dari SEAMOLEC memberikan apresiasi kepada guru model karena mampu mengatur tempo dan alur mengajar. Sehingga tercipta kesesuaian dengan kemampuan diri sendiri dalam memanage kelas agar tetap kondusif. Bagitulah cara “be inspiring teacher not expired teacher”.
Dr. Kessara Amornvuthivorn dari STEM-ED juga memberikan apresiasi atas pembelajaran yang dilakukan oleh Ustadzah Ulfa. Beliau menyampaikan dalam kesempatan memberi tanggapan dengan senang. “MBS Pleret, one of the best class..” beliau menyebutkan bahwa sebelumnya telah melakukan classrom di Thailand, Singapura, dan beberapa negara Asia sebelumnya. “Impresive” sebuah pujian yang diucapkan sebanyak dua kali oleh Dr. Kessara karena pembelajarran terlaksana dengan guru yang mampu berkeliling diantara para murid, saling berdialog, dan usaha pengambilan sampel air dari sekitar pondok yang telah dilakukan
Tanggapan juga diberikan dari pihak UAD. “This is interisting open class section. The stuudent can be challenging with issue in indonesia. Teacers play video, they have fun, we give them basic science with video and material. Most student interested in learning process, they seem a bit nervous because observers come to them.“
Observer dari UNS, UIN Raden Fatah, dan SMP Unggulan Aisyiyah Bantul juga memberikan apresiasi dan komentar. Seperti bagaimana kelas dapat kondusif dan interaktif meski masih terdapat kekurangan berupa siswa belum mampu memberikan rumusan masalah. Namun yang terbaik sudah diupayakan dan ucapan terimakasih juga diberikan kepada Ustadzah Ulfa.