Mendesak DK PBB Hentikan Perang Israel-Palestina
JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar konferensi pers terkait perkembangan perang Isarel-Palestina yang menewaskan ribuan masyarakat sipil dan mengakibatkan banyak kerusakan. Konferensi pers dilaksanakan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (11/10/2023).
Turut hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, dan Ketua PP Muhammadiyah Syafiq A Mughni. Melalui keterangan pers, Muhammadiyah prihatin dan menyampaikan duka mendalam atas ribuan masyarakat sipil yang menjadi korban dari perang Israel-Palestina.
"Mendesak kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk segera mengambil langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan damai," jelas Abdul Mu'ti.
Bersamaan dengan itu, Muhammadiyah juga mengimbau kepada umat Islam untuk memanjatkan doa serta salat ghaib bagi kaum muslimin yang menjadi korban perang. Lalu, dewan pemerintah Indonesia diminta lebih proaktif serta memperkuat langkah-langkah maju yang telah dilakukan selama ini dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui PBB, Ormas Islam, dan jalur-jalur lainnya.
"Harapannya PBB bisa menghentikan perang dan mencari solusi sampai ke akar. Di era yang 78 tahun ini dan negara-negara maju semua selalu menyuarakan perdamaian, dunia tanpa kekerasan, kesadaran HAM, apakah kita akan terus membiarkan tragedi-tragedi ini terus terjadi?" beber Haedar Nashir.
Dalam keterangan pers dikatakan juga Muhammadiyah menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak tersebut.
Selain itu, Muhammadiyah senantiasa mendukung perjuangan Palestina serta bersiap mengirimkan bantuan dan relawan kemanusiaan, aktif berkoordinasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak yang dapat dipercaya untuk membantu masyarakat sipil yang menjadi korban perang terutama anak-anak dan perempuan.
"Kesimpulan kami sebenarnya peradaban modern dan kesadaran akan perdamaian HAM dan demokrasi di tatanan global ini sudah di lorong gelap atau lorong buntu dari peradaban modern," tegas Haedar Nashir.
Muhammadiyah turut mengimbau semua pihak tanah air untuk menyikapi perang Israel-Palestina dengan rasional dan arif serta tidak terprovokasi oleh berbagai informasi provokatif dan menyesatkan.
Berikut pernyataan PP Muhammadiyah selengkapnya:
Mencermati perkembangan perang israel-Palestina yang menewaskan ribuan masyarakat sipil serta kerusakan dan dampak yang ditimbulkan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan:
1. Sangat prihatin dengan perang Israel-Palestina dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas ribuan masyarakat sipil yang meninggal dunia dan luka-luka.
2. Mendesak kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan damai.
3. Menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang ini untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak ini. Semua pihak ikut serta menyelesaikan akar masalah dan menaati serta mengimplementasikan Resolusi Dewan Keamanan PBB sebagai solusi konflik Israel-Palestina.
4. Meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju yang telah dilakukan selama ini dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui Perserikatan Bangsa-bangsa, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur-jalur lainnya.
5. Mengimbau kepada semua pihak di tanah air untuk menyikapi perang Israel-Palestina dengan rasional dan arif serta tidak terprovokasi oleh berbagai informasi provokatif, hoaks, dan menyesatkan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan perang Israel-Palestina untuk kepentingan politik tertentu yang berpotensi menimbulkan masalah di dalam negeri.
6. Menyerukan kepada umat Islam untuk memanjatkan doa dan shalat ghaib bagi kaum muslimin yang menjadi korban perang serta memohon kepada Allah agar perang segera berakhir dan masyarakat dunia hidup damai dan sejahtera.
7. Muhammadiyah senantiasa mendukung perjuangan Palestina serta bersiap mengirimkan bantuan dan relawan kemanusiaan, aktif berkoordinasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak yang dapat dipercaya untuk membantu masyarakat sipil yang menjadi korban perang terutama anak-anak dan perempuan.