YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Bagaimana cara sebuah sekolah dapat menciptakan lingkungan yang merangkul keberagaman, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus dapat berkembang dan sukses?
Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah yang berada di Gamping adalah contoh nyata dari pendidikan inklusif yang memungkinkan setiap siswa yang memiliki kebutuhan khusus untuk berkembang secara optimal. Dengan merangkul keberagaman dan terus berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan yang berkualitas bagi semua anak terlepas dari latar belakang mereka, termasuk anak yang memiliki kebutuhan khusus. Dengan misi yang kuat untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan pendidikan. SLB Muhammadiyah Gamping menerima siswa dengan berbagai kebutuhan khusus seperti, tunarungu, tunagrahita ringan dan sedang, down syndrome, autis ringan dan sedang, serta tunadaksa dan ganggungan perkembangan lainnya.
SLB Muhammadiyah Gamping berdiri pada tanggal 1 Juli 2011 di Bodeh, Ambarketawang, Gamping, Sleman. Berawal dari gagasan Muhaimin, S. Ag., yang merupakan ketua PRM Ambarketawang Barat pada tahun 2011 sebagai Amal Usaha Muhammadiyah Gamping. Dengan berdirinya SLB Muhammadiyah Gamping dalam mewujudkan visi dan misi pendidikan inklusif dengan perhatian terhadap aspek-aspek keberagaman.
SLB Muhammadiyah Gamping tidak hanya memahami keberagaman sesuatu yang harus diterima, tetapi juga sebagai keunggulan yang harus diperkaya. Di sekolah ini, anak dengan latar belakang dan kemampuan khusus diajarkan rencana pembelajaran yang sesuai. Di sekolah ini seluruh anak dilatih dan dibantu untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Dengan menciptakan lingkungan yang inklusif dan menerima setiap siswa dengan berbagai kebutuhan untuk belajar dan melatih bakat mereka.
SLB Muhammadiyah Gamping memiliki 40 anak dan 6 guru untuk memberikan pembelajaran secara khusus kepada seluruh siswa. Wulan Noviani S. Pd., sebagai salah satu guru yang mengajar di SLB Muhammadiyah Gamping mengungkapkan, "Untuk meningkatkan kinerja guru dengan kelompok belajar guru, melakukan pertemuan dengan beberapa guru yang juga mengajar di sekolah luar biasa dari beberapa daerah. Adapun kesulitan yang dialami oleh guru seperti, harus lebih latihan untuk mengajar dan harus memperhatikan keinganan anak yang sering berubah-ubah. Namun, dengan melakukan sharing dan mencari solusi serta, peningkatan kompetensi guru agar bisa mengatasi anak-anak."
Salah satu kunci dari SLB Muhammadiyah Gamping adalah komitmennya terhadap pendidikan inklusif, para guru disini memahami bahwa pendidikan adalah hak semua anak dan tidak ada alasan untuk membatasi akses anak ke pengetahuan dan peluang hanya karena mereka memiliki kebutuhan khusus. Dengan mengintegrasikan anak ke dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan anak. Sekolah ini menciptakan lingkungan di mana semua anak-anak bisa saling belajar dan tumbuh bersama dengan bimbingan yang sesuai.
SLB Muhammadiyah Gamping juga memiliki tingkatan seperti sekolah pada umumnya yaitu, SD, SMP dan SMA. Sekolah ini juga sering mengadakan kegiatan buat anak seperti, melakukan olahraga renang, mengajarkan beberapa keterampilan seperti, membuat tas, figura, batik, masak, seni music dan tari dan karya lainnya untuk melatih motorik pada anak. Cara calistung ditingkat dasar dan tergantung karakteristik anak, serta teknis pembelajaran khusus buat anak autis dan tunarungu, tunarungu lebih menonjolkan face, dengan cara guru yang sesuai dalam teknis oral. Sekolah menyelenggarakan kegiatan olahraga berupa senam pagi bersama-sama guru dan anak-anak serta terkadang anak diajak jalan sehat berkeliling lingkungan sekitar untuk diajari cara bersosialisasi dan mengenal alam sekitar.
Selain itu, untuk mengetahui capaian pembelajaran buat anak dengan mengukur tingkat pembelajaran calistung, anak mengenal waktu, mengenal uang dan penggunaannya sosialisasi dan berkomunikasi. Dengan demikian, SLB Muhammadiyah Gamping bisa dijadikan sebagai inspirasi bahwa semua anak yang memiliki kebutuhan khusus layak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan melalui pendekatan inklusif untuk membantu potensi mereka, serta mengajarkan nilai-nilai toleransi dan pengertian dengan merangkul keberagaman. (Na)