KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah - Dalam lawatan bertajuk Business Trip Singapura-Malaysia, Tim Suara Muhammadiyah salah satunya berkunjung ke perusahaan media bernama Melia Group Malaysia.
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Direktur Utama Suara Muhammadiyah Deni Asy'ari dan disambut langsung oleh pimpinan perusahaan (pengarah urusan) Media Mulia M Azlan Bin Jaafar.
Menyambut rombongan SM, Azlan tidak sendiri tapi juga didampingi oleh Ismail Daud Editor Kepala harian Utusan Malaysia dan Mingguan Malaysia, Roshihin Annuar Yub Kepala MMTV, Abd Wahid Idris Kepala Keuangan Media Mulia, juga Wan Hasnan Wan Hasan Editor Kepala harian Kosmo/Ahad.
Memulai pertemuan tersebut, Azlan menyampaikan terimakasih atas kunjungan SM di kantor redaksi Media Mulia Selangor. Tak lupa ia juga menanyakan kabar Indonesia secara umum, terutama pasca demo DPR awal bulan ini.
Lebih lanjut, Azlan menceritakan semua perjalanan salah satu media terbesar di Malaysia tersebut dari awal berdirinya hingga saat ini. Lebih kurang media cetak milik Malaysia ini sudah berumur 86 tahun. Tentu sudah melewati masa pasang surut. Bahkan pernah mengalami bangkrut dan sempat hampir tutup. Sekitar tahun 2000-an awal.
Namun kemudian, sekitar 10-15 tahun yang lalu, perusahaan media ini bangkit. Menurut Azlan, kebangkitan ini lebih kepada upaya perusahaan ini memilih posisi netral. Karena sebelumnya, media ini berafiliasi dengan salah satu kekuatan politik di Malaysia.
Sejak memilih jalan baru ini, media ini mulai diterima oleh semua kalangan. Baik pemerintah, kerajaan, juga mayoritas masyarakat (utamanya masyarakat Melayu).
Termasuk oleh pemerintah dan kerajaan, media ini termasuk partner utama untuk sosialisasi berbagai program. Salah satunya ada rubrik khusus setiap pekan untuk konsumsi baca anak sekolah.
Selanjutnya, Deni juga menyampaikan semua hal tentang Suara Muhammadiyah kepada semua yang hadir. Hampir sama dengan Media Mulia, SM juga berusaha membuat turunan media baru selain versi cerak. SM juga ada e-majalah juga versi portal online untuk berita-berita terupdate. Termasuk SMTV lewat youtube channel.
Hanya saja, Deni menambahkan, SM juga memilih untuk membuka peluang usaha di sektor lain selain media. Seperti properti, perhotelan, wisata, restoran, ritel, juga bisnis sembako. “Itu semua kami buat demi keberlangsungan SM,” jelasnya, Kamis (11/9).
Dari penjelasan Deni tersebut, Azlan mengaku sangat tertarik untuk mengembangkan sayap bisnis di luar media. Hanya saya pemilik saham belum mengijinkan. Padahal menurutnya apa yang dilakukan oleh SM dengan pengembangan tersebut sangat penting. Apalagi di era digital ini.
Pertemuan yang berlangsung hampir 2 jam tersebut ditutup dengan kunjungan industri, tim SM dipersilahkan berkeliling melihat dapur redaksi juga meja kerja awak Media Mulia. Dan kedua media ini saling bertukar cenderamata.
“Semoga lekas terjalin kerja sama antar SM dengan Media Mulia ini dalam waktu dekat,” harap Deni. (gh/ar/am/pr)