SRAGEN, Suara Muhammadiyah - Pandemi Covid-19 telah memberikan banyak pelajaran, diantaranya adalah hoax yang berkeliaran di media sosial. Di era post truth, adanya hoax menunjukan bahwa sains perlu semakin perlu dipopulerkan ke publik. Melalui jurnalisme sains, literasi masyarakat akan tersemai.
Inilah yang melandasi majalah Spectrum yang diterbitkan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Trensains Muhammadiyah Sragen mengadakan seminar literasi digital bertajuk Journalist Course 7.0 pada Ahad (5/11). Seminar diadakan di gedung serbaguna SMA Trensains Muhammadiyah Sragen dengan pembicara Fajar Junaedi, penulis buku Etika Komunikasi di Era Siber.
“Kegiatan ini merupakan program dari majalah sekolah Spectrum yang bertujuan meningkatkan kesadaran para siswa tentang perlunya literasi digital,” ujar Peter Elfreda, ketua panitia. Peter menambahkan bahwa jurnalisme selalu lekat dengan literasi, sehingga keduanya selalu beriringan.
Dalam materinya, Fajar Junaedi menyoroti pentingnya membuat konten yang berasal dari riset, agar hasil riset para siswa semakin dikenal. “Hasil riset bisa diolah menjadi produk jurnalisme sains yang multiplatform, seperti majalah, website, video pendek, podcast, poster dan sejenisnya. “Jurnalisme sains adalah kunci melawan hoaks di era post truth, majalah Spectrum bisa menjadi media pembelajaran mewujudkan jurnalisme sains,” ujarnya.