SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMA Muhammadiyah 10 Surabaya lebih dikenal SMAMX menggelar pelantikan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) dan Hizbul Wathan (HW) periode 2023-2024 di BG Junction, Senin (4/12/2023).
Dalam pelantikan PR IPM dan HW SMAMX, juga dilaksanakan Deklarasi Pemilu Anti Hoax dan Ujaran Kebencian untuk Pemilih Pemula dengan mendatangkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) Riandy Prawita.
Kegiatan diikuti ratusan siswa maupun undangan baik dari unsur pimpinan ranting IPM, HW, serta beberapa undangan baik dari SMA Muhammadiyah se-kota Surabaya, SMA Muhammadiyah 10 GKB, SMA Stella Maris, dan SMA Negeri 8 Surabaya.
Hadir pula Direktur MBA Spartans Ir Sudarusman, perwakilan wali murid, pimpinan cabang, alumni, juga laskar swiper.
Waka Kesiswaan SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Alfianur Rizal RRA MPd menjelaskan, dalam kegiatan pelantikan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Hizbul Wathan periode 2023-2024 dilaksanakan juga orasi ilmiah dari Ketua Umum PP IPM yang membahas tentang pemilu damai, anti hoax dan ujaran kebencian untuk pemilih pemula yakni pelajar.
"Tujuan deklarasi tersebut yakni memberikan wawasan kepada pemilih pemula utamanya para pelajar diruang lingkup SMAMX untuk turut menyemarakkan pesta demokrasi di tahun 2024, terutama di pemilihan presiden," terangnya.
Lanjut Sekretaris MPK SDI PDM Surabaya, dengan deklarasi tersebut diharapkan para pelajar mendapatkan wawasan untuk mengikuti pesta demokrasi dengan iklim yang sejuk, tidak mudah terpancing dengan isu-isu hoax serta ujaran kebencian apalagi pelajar sangat dekat dengan media sosial (medsos) sehingga akan lebih berhati-hati dalam memilih informasi.
"Para pelajar yang merupakan pemilih pemula merupakan salah satu jumlah pemilih yang cukup banyak dalam pemilu 2024 sehingga sangat penting bagi kami untuk mengedukasi kepada para siswa agar lebih berhati-hati dalam menikmati informasi yang ada di medsos, dan juga bagaimana mempersiapkan pelajar-pelajar di Indonesia emas tahun 2045 karena merekalah yang akan menjadi pemimpin," tuturnya.
Alfi berharap, setiap pelajar kedepannya akan lebih cermat dan lebih cerdas memilih informasi tentang isu-isu pemilu sehingga tidak mudah terpancing atau terprovokasi berita-berita yang belum tentu kebenarannya.
"Dengan orasi ilmiah dari Ketua Umum PP IPM, pelajar supaya lebih obyektif dalam memilih pemimpin, tidak berdasar pada berita-berita yang tidak mudah dipercaya, jadi akan lebih selektif untuk memilih pemimpin di tahun 2024 terutama untuk pemilih pemula", tandasnya. (Yuda)