YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Beberapa waktu lalu, tepatnya pada hari Rabu tanggal 13 November 2024, dalam rangka Milad Muhammadiyah yang ke-112, SMP Muhammadiyah Lebaksiu mengadakan kunjungan edukatif ke Museum Muhammadiyah yang berada di bagian depan Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Kegiatan ini sebagai bagian dari program Outing Class tahun pelajaran 2024/2025.
Sebanyak lebih dari 100 siswa dan guru pendamping mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Kunjungan ke Museum Muhammadiyah sudah lama direncanakan, disini di tampilkan berbagai koleksi penting dalam sejarah perkembangan Muhammadiyah di Indonesia, mulai dari sejarah pendirian hingga perkembangan masa kini Persyarikatan Muhammadiyah.
Hal ini memberikan wawasan baru bagi para siswa tentang perjalanan organisasi ini dalam dunia pendidikan, kesehatan, dan sosial. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan sejarah para siswa serta menumbuhkan kebanggaan mereka terhadap perjuangan Muhammadiyah dalam membangun bangsa.
“Museum sejarah berfungsi sebagai tempat pembelajaran yang menyediakan informasi tentang peristiwa, tokoh, budaya, dan kehidupan pada masa lalu. Disamping itu, museum menghadirkan pameran yang menarik, memberikan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperkaya wawasan pengunjung”, ujar Moh. Faisal Amin, Kepala SMP Muhammadiyah Lebaksiu.
Dalam program outing class kali ini, selain berkunjung ke Museum Muhammadiyah, siswa-siswi juga berkunjung ke area sejarah lainnya seperti Komplek Candi Prambanan yang ada di Klaten Jawa Tengah, dan Wisata Lava Tour yang ada di kaki gunung Merapi Yogyakarta.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi budaya dan warisan leluhur sehingga dapat menumbuhkan rasa bangga dan penghargaan terhadap identitas dan sejarah bangsa. Dan juga meningkatkan kepekaan sosial siswa tentang bencana meletusnya gunung Merapi di masa lalu, sehingga pelajar dapat mengembangkan empati dan rasa tanggung jawab sosial dalam menghadapi suatu bencana.
“Ini yang kita tekankan kepada mereka bahwa kunjungan ke museum atau destinasi wisata lainnya mengajarkan banyak hal di luar kurikulum, memperkaya pengetahuan, dan membantu pelajar mengembangkan karakter serta perspektif yang lebih luas tentang dunia dan peran mereka di dalamnya”, imbuh Faisal mengakhiri wawancara dalam program ini.