Spirit Baru Diplomasi Internasional Muhammadiyah

Publish

23 August 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
64
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Bumi Adalah Amanah, Kemanusiaan Adalah Panggilan

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyelenggarakan Muhammadiyah Diplomacy Training (MDT) Batch 3 dengan tema “Green Diplomacy and Humanitarian Engagement”. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 22 hingga 24 Agustus 2025 di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini diikuti oleh 50 kader terpilih dari berbagai unsur persyarikatan.

MDT Bacth 3 melanjutkan pelatihan Batch 1 di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Batch 2 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun 2024. Pelatihan ini merupakan implementasi dari keputusan Muktamar Muhammadiyah 2022 untuk memperkuat peran kader dalam isu-isu global, khususnya perdamaian, hak asasi manusia (HAM), dan dialog antar-agama. MDT Batch 3 dirancang untuk membekali kader dengan pengetahuan dan keterampilan diplomasi yang memadai guna meningkatkan kerjasama Muhammadiyah dengan berbagai mitra internasional untuk isu-isu lingkungan hidup dan kemanusiaan universal.

“Pelatihan ini adalah langkah strategis untuk mempersiapkan kader-kader terbaik Muhammadiyah yang tidak hanya paham nilai-nilai Islam Berkemajuan, tetapi juga mampu dan percaya diri mewakili Muhammadiyah di berbagai ruang diplomasi, baik nasional maupun internasional,” ujar Dr. Zain Maulana, salah satu penanggungjawab acara.

Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Imam Addaruqutni, M.A. (Ketua LHKI PP Muhammadiyah) dan Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc. (Rektor UMY). Selama tiga hari, peserta mendapatkan 13 sesi materi intensif dari para narasumber dan praktisi diplomasi ternama, termasuk Duta Besar RI dan ahli dari berbagai bidang.

Materi yang diberikan mencakup landasan pemikiran seperti “Risalah Islam Berkemajuan dan Internasionalisasi Muhammadiyah” hingga materi teknis seperti “Diplomasi Bilateral dan Multilateral”, “Tata Kelola Internasional”, “Diplomasi Digital”, “Penyusunan Policy Brief”, “Protokoler”, serta simulasi negosiasi dan persidangan internasional.

Ketua LHKI dalam sambutannya menyebut pentingnya pelatihan bagi kader dan pimpinan Muhammadiyah dalam mengembangkan kemampuan diplomasi untuk kepentingan Persyarikatan. “Pelatihan ini membangun atmosfer agar kita terbiasa dalam forum internasional. Kita juga perlu memperhatikan aspek-aspek seperti protokoler, komunikasi hingga penampilan. Misalnya hal sederhana, pentingnya menggunakan jas untuk membangun kredibilitas dan kepercayaan,” kata Dr. Imam Addaruqutni, M.A.   

Sementara ini Rektor UMY dalam sambutannya menyinggung pentingnya Gastrodiplomasi, yaitu menjadikan kuliner sebagai alat diplomasi, sebagai strategi memperluas jejaring kerja sama internasional. “Banyak upaya strategis dalam diplomasi, salah satunya yang sering saya lakukan yaitu Gastrodiplomasi. Misalnya dengan menjamu tamu dengan kuliner tertentu agar suasana menjadi lebih hangat, sehingga komunikasi dan kerja sama lebih mudah dilakukan,” ujar Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc. Pada akhir sambutannya, beliau menegaskan bahwa “Muhammadiyah harus selalu relevan untuk menghadapi tantangan global”.

Yayah Khisbiyah, M.A., yang juga menjadi narasumber dan penanggungjawab, menekankan pentingnya pendekatan praktis yang berlandaskan nilai. “Melalui simulasi dan workshop penyusunan rencana aksi advokasi, kami ingin para peserta tidak hanya memahami teori tetapi mampu menerapkannya secara nyata untuk menjawab tantangan global,” jelasnya. Lebih lanjut, Ia menegaskan landasan utama pelatihan ini, “Bumi adalah Amanah, Kemanusiaan adalah Panggilan,” bukanlah sekadar slogan, melainkan landasan teologis dan etis kita untuk bertindak. Amanah berarti tanggung jawab, kepemimpinan sebagai khalifah fil ard, akuntabilitas kita kepada Allah atas pengelolaan planet ini. Panggilan berarti kewajiban untuk mengabdi dan berkhidmat, meringankan penderitaan sesama makhluk (rahmatan lil 'alamin), melalui menegakkan keadilan lingkungan.”

Duta Besar Salman al Farisi, yang memberikan dua sesi materi, menyampaikan apresiasinya. “Muhammadiyah memiliki peran dan jaringan global yang sangat kuat. Pelatihan semacam ini sangat vital untuk mentransformasi nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan yang diusung Muhammadiyah menjadi aksi diplomasi yang konkrit dan berdampak,” tuturnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang dapat diimplementasikan oleh masing-masing unit peserta. Ke depan, LHKI berencana menyelenggarakan pelatihan serupa secara lebih profesional dan melibatkan peserta dari negara-negara mitra seperti Inggris, Thailand, dan Afghanistan. ***


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

PONTIANAK, Suara Muhammadiyah - Belum berubahnya cara pandang warga Muhammadiyah terhadap keberadaan....

Suara Muhammadiyah

10 October 2024

Berita

SOLO, Suara Muhammadiyah - Pada tahun 2029, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mempunyai visi ....

Suara Muhammadiyah

5 April 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kauman Yogyakarta menyele....

Suara Muhammadiyah

3 October 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Selama ini istilah refreshing terbatas pada kegiatan wisata a....

Suara Muhammadiyah

7 May 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bangga dengan ....

Suara Muhammadiyah

14 August 2025

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah