YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – PT Syarikat Cahaya Media (SCM)/ Suara Muhammadiyah menerima kunjungan silaturahmi PT Radio Swara Sembada atau MQFM Jogja. Pertemuan yang berlangsung di Ghra Suara Muhammadiyah pada Kamis (26/7) ini, Suara Muhammadiyah dan MQ FM Jogja membahas peluang kerja sama dalam bidang media hingga dakwah.
Dalam kunjungan ini President Director di MQFM Jogja Rahmi Arifiana Dewi bersama jajarannya diterima langsung oleh Direktur Utama PT SCM/ Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari, MA Dt Marajo. Turut hadir Wakil Biro Marketing Communication Suara Muhammadiyah Aris Budi dan Reporter yang juga Ketua Panitia Milad 109 Suara Muhammadiyah Rizki P Dewantoro.
Deni Asy’ari menyambut baik kunjungan pimpinan dan manajemen MQFM Jogja. “Terima kasih atas kehadiran ibu – bapak jajaran MQFM Jogja, Suara Muhammadiyah merupakan media tertua yang masih eksis hingga hari ini,” ungkapnya. Suara Muhammadiyah kini memasuki usia 109 tahun yang berdiri sejak 1915 oleh KH Ahmad Dahlan dan rekdaktur pertama yaitu H Fachrodi yang keduanya merupakan pahlawan nasional.
Kemudian Deni Asy’ari menyampaikan (sharing) pengalaman dalam mengembangkan media resmi persyarikatan Muhammadiyah ini yang berawal dari majalah hingga dapat membuat unit-unit bisnis lainnya. Sejak memimpin pada 2014, Deni Asy’ari menyebut Suara Muhammadiyah mengalami perkembangan pesat meskipun di tengah tantangan era digital dan disrupsi.
“Kita perlu mengubah strategi, ada pepatah bilang jika kita tidak bisa mengubah arah angin, kita bisa mengubah arah layar,” ujar peraih penghargaan The Best CEO 2023 versi Majalah SWA itu.
Selain itu, Deni Asy’ari mengungkapkan berbagai unit dan jaringan (networking) bisnis adalah upaya dalam menghubungkan hulu (usaha) dan hilir (konsumen) dengan berbagai kebutuhan serta keperluannya. Maka penting dalam membangun komunitas dalam hal ini untuk mengelola jamaah khususnya Muhammadiyah serta umat muslim dan masyarakat luas pada umumnya.
Pengembangan sayap bisnis Muhammadiyah meliputi yang terkait dengan media seperti penerbitan, toko SM, SM Corner, SM Logistik, Bulogmu, hingga Logmart. Ada pula bisnis-bisnis lain seperti di bidang SM Wisata, SM Jetski, hotel SM Tower, bahkan perumahan SM Residence Asri.
“Pengembangan sayap bisnis ini sesungguhnya untuk penyebaran majalah SM dan produk lainnya,” tutur Deni.
Hal ini menurutnya adalah upaya untuk memperkuat ekonomi jamaah serta jihad alternatif dan solutif (jihal lil muwajahah). Bukan jihad yang bersifat konfrontatif (jihad lil muaradah) dan hanya menjadi penonton saja.
Deni Asy’ari berpesan dalam pengembangan bisnis perlu mengedepankan prinsip kejujuran dan kolaborasi. Terlebih di era disrupsi yang meniscayakan kolaborasi antar individu maupun institusi. Serta mengedepankan nilai-nilai yang substansi dari pada konsep dan sekadar teori. “Kita tentunya ingin menghadirkan karya dan legacy untuk generasi selanjutnya,” tegasnya.
Sementara itu, President Director di MQFM Jogja Rahmi Arifiana Dewi berharap pertemuan ini dapat memberikan wawasan dalam pengembangan media serta usaha radio yang memiliki tagline Inspirasi Keluarga Indonesia ini.
Ke depan Suara Muhammadiyah dan MQFM Jogja dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas lagi. “Semoga berkah dan membawa manfaat,” ucap Rahmi. (Riz)