TURI, Suara Muhammadiyah – Keluarga besar Muhammadiyah Turi menghadirkan Talqis Nurdianto, Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam pengajian, syawalan, dan pamitan jama’ah Haji Muhammadiyah Turi 2025, Ahad (13/4) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Ngablak, Bangunkerto, Turi, Sleman, DIY.
Talqis mengajak agar menjalani kehidupan dengan penuh kebahagiaan. Terutama, setelah lepas dari bulan Ramadhan, sangat terasa vibrasi kebahagiaan karena berhasil menjalankan serangkaian ritus peribadatan di dalamnya.
“Kita awali hari kita dengan kebahagiaan, kesyukuran, berbalut dengan ketaaan. Karena sejatinya kita itu diciptakan dan dilahirkan di muka bumi dalam kondisi yang bahagia,” katanya.
Dalam konteks dakwah Persyarikatan, Talqis menggarisbawahi dakwah mesti mengutamakan perasaan kebahagiaan, ditambah dengan kegembiraan dan kebersamaan. “Harus dilakukan bersama-sama dan melibatkan banyak orang lain,” tuturnya.
Hal ini bertautan dengan napas Qs al-Maidah [5] ayat 2. “Ini menjadi penting. Maka terjadi saling membantu. Sebagai seorang Muslim, sudah menjadi kewajiban membantu dalam kebajikan,” sebutnya. Dan dilarang untuk menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
Demikian pula halnya dalam ber-Muhammadiyah, khususnya berorganisasi, seyogianya memprioritaskan kepentingan bersama, menghargai perbedaan, dan tidak egois. “Mesti melihat orang lain dan berbagi dengan orang lain,” ucapnya.
Karena itu, pentingnya membangun kebersamaan melalui beberapa koridor. Pertama memperkuat fondasi rencana dengan niat dan komitmen. Kedua melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan yang berlaku (Itqon). Ketiga sabar dengan cobaan sebagai proses keberhasilan (Qs al-Baqarah [2] ayat 155). Keempat, mengevaluasi hasil dari proses yang dilalui (muhasabah).
Di samping itu, Dosen Pendidikan Bahasa Arab UMY tersebut perlu juga dalam membangun kebersamaan itu dengan menopang perilaku sehat secara psikis, sosial, dan pribadi. Lalu integritas (jujur). “Ini yang sekarang mengalami kemerosotan. Maka, kita perlu perbaiki kembali integritas kita,” ujarnya.
Selain itu, Ia mengingatkan relevansinya tanggung jawab dalam menunaikan amanah yang diberikan. “Dan ini menjadi hal yang sering diabaikan. Padahal amanah harus dijaga dan ditunaikan dengan sungguh-sungguh,” ulasnya.
Berikutnya inisiatif (berbagi) dalam bentuk kontribusi secara nyata. Dan tak kalah krusialnya memanajemen waktu (taswif) sekaligus kerja tim (‘amal jama’i). “Menjadi catatan dan renungan bagi kita semua, apakah sudah dilakukan dengan sebaik-baiknya?”, tanyanya.
Kegiatan ini dihadiri sebanyak 450 jamaah. Tampak hadir PLT Panewu Turi Agung Indarto dan jajaran MuspimKap, Cabang dan Ranting Muhammadiyah Aisyiyah Turi beserta Amal Usahanya serta jama’ah, Ortom PCNA, PCPM, KOKAM, Lurah Desa Bangunkerto, IPHI Turi. Kegiatan ditutup dengan makan soto bersama sekaligus pembagian doorprize dari panitia. (Cris/Rif)