Dampak Dahsyat Pembelajaran Berdiferensiasi

Publish

8 October 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
326
Foto Istimewa

Foto Istimewa

SOLO, Suara Muhammadiyah – Dampak pembelajaran berdiferensiasi menjadi topik menarik dalam Workshop Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi di Hotel Megaland Lantai 1 Ruang Pasific 1 yang digelar oleh Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Surakarta, Sabtu (7/10/2023).

Kepala Sekolah Penggerak Sri Sayekti MPd menyampaikan, hari ini kita belajar sepanjang hayat dengan menghadirkan narasumber dari Widyaiswara LPPKSPS/BBGP Jawa Tengah. “Terima kasih Ari Sulistiyowati SPd MPd yang telah berkenan membersamai kita dalam Workshop Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi,” ucapnya.

Sementara itu, Ari Sulistiyowati mengungkapkan, “Setiap peserta didik merasa disambut dengan baik; peserta didik dengan berbagai karakteristik merasa dihargai, merasa aman, ada harapan bagi pertumbuhan; guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, ada keadilan dalam bentuk nyata; guru dan peserta didik berkolaborasi, kebutuhan belajar peserta didik terfasilitasi dan terlayani dengan baik. Dari beberapa dampak tersebut diharapkan akan tercapai hasil belajar yang optimal,” ungkapnya.

Perempuan asal Gunungkidul, itu membeberkan, meskipun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat melakukan hal-hal berikut.

Terus belajar dan berbagi pengalaman dengan teman sejawat lainnya yang mempunyai masalah yang sama (membentuk Learning Community berupa komunitas praktisi). Saling mendukung dan memberi semangat dengan sesama teman sejawat. Menerapkan apa yang sudah diperoleh dan bisa diterapkan meskipun belum maksimal.

“Terus berusaha untuk mengevaluasi dan memperbaiki proses pembelajaran yang sudah diterapkan,” bebernya.

Koordinator Fasilitator Program Sekolah Penggerak (2021 – sekarang) itu menuturkan bahwa Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. 

Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif karena ditujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran (pemetaan awal), tidak untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor. 

“Asesmen ini dapat berupa kognitif atau non kognitif (minat atau gaya belajar siswa),” tutur, Penerima Penghargaan Satya Lencana Pendidikan dari Presiden RI atas Prestasi Istimewa.

Contoh Diferensiasi Konten berdasarkan Gaya Belajar Peserta Didik. Seorang guru IPA kelas 4 SD sedang mengajarkan mengenai ekosistem. Setelah melakukan analisa profil (gaya) belajar dan kebutuhan peserta didik, guru memberikan materi sesuai dengan profil belajar peserta didik: Audio visual : materi melalui video pembelajaran, Kinestetik : mengobservasi lingkungan sekitar, Audio: mendengarkan lagu tentang makhluk hidup. 

“Dengan memberikan materi melalui video, observasi lingkungan sekitar dan bernyanyi kebutuhan peserta didik akan visual, kinestetik dan audio terpenuhi,” pungkasnya. (Jatmiko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SUMENEP, Suara Muhammadiyah - Hari Pendidikan Nasional diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunny....

Suara Muhammadiyah

3 May 2024

Berita

PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah – PKU Muhammadiyah Palangkaraya, Kalimantan Tengah menyelengg....

Suara Muhammadiyah

13 December 2023

Berita

TUBAN, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Ke....

Suara Muhammadiyah

1 October 2023

Berita

SURABAYA, Suara Muhammadiyah - Menjelang tahun ajaran baru tahun 2024-2025, Sekolah Keberbakatan Muh....

Suara Muhammadiyah

13 July 2024

Berita

Bandung – Galeri Investasi Syariah (GIS) BEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Bandung suks....

Suara Muhammadiyah

17 September 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah