PULANG PISAU, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pulang Pisau menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) tahun 2024 membahas program kerja periode mendatang dan evaluasi Program yang telah dilaksanakan digelar di ruang pertemuan Kantor PDM Pulang Pisau, Lantai dasar Masjid KH Ahmad Dahlan, Ahad (28/7).
Rakerda dipimpin langsung oleh Sekretaris PDM Pulang Pisau Rudi Purwadi, dihadiri seluruh unsur pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Daerah 'Aisyiyah (PCA), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), ketua majelis, lembaga, Ortom serta pengurus Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Dalam rapat kerja tersebut, semua majelis, lembaga dan ortom mempresentasikan program masing-masing yang akan dilakukan selama satu periode ke depan, pencapaian program yang telah dilaksanakan, kendala, permasalahan, termasuk indikator keberhasilan pelakaanaan program.
Dalam sambutannya Ketua PDM Pulang Pisau Najmuddin mengatakan, Rakerda kali ini merupakan sarana silaturrahmi, diskusi dan sosialisasi program kerja dari masing-masing Pimpinan Cabang, majelis dan lembaga PDM,
"Dengan adanya rakerda Ini diharapkan dapat terevaluasi seluruh program-program yang telah kita kerjakan di 2024 kemudian dengan rakerda ini juga nanti kita membuat program-program untuk 2025" katanya.
Kemudian ia mengingatkan kepada semua PCM, Majelis, lembaga, Ortom dan AUM agar lebih mengembangkan lagi dakwah-dakwah Muhammadiyah dalam menjalankan program-programnya.
Terkait dengan perintisan Amal Usaha baru seperti Sekolah Dasar yang telah berjalan selama satu tahun ini, tentu menjadi pekerjaan rumah. "Sementara ini kita bisa bantu sesuai dengan kemampuan, InsyaAllah kedepan kita program kan untuk lebih lanjut " jelasnya.
Terkait pengelolaan AUM, Najmuddin menegaskan bahwa semua amal usaha milik Muhammadiyah mendapatkan porsi dan perhatian yang sama, tidak ada yang dibeda-bedakan, yang membedakan cuman karena ada amal usaha yang penanganannya lebih serius dan sangat mendesak.
"Yang jelas semua AUM itu penting untuk perkembangan Muhammadiyah," tegasnya.
Sementara itu Wakil ketua PDM bidang Dikdasmen dan PNF, H. Supardi menyampaikan bahwa kunci dari kelancaran pengelolaan Sekolah maupun AUM adalah komunikasi dan pengelolaan administrasi yang lebih terinci, sehingga setiap ada kendala dalam prosesnya, kita bisa mengetahui dan dapat mencari solusi terbaik.
Dalam rakerda juga membahas rencana dakwah keliling PDM ke PCM-PCM dan Rencana Baitul Arqam.di PCM Kahayan Kuala. Kemudian ada pembahasan terkait aset dan Tanah Wakaf Muhammadiyah yang menjadi prioritas penanganan, agar aset yang masih berupa Akta Ikrar Wakaf, atau surat Pernyataan tersebut dapat segera ditingkatkan statusnya menjadi Sertifikat Hak Milik Persyarikatan.
Proses Pembangunan Makam Muhammadiyah juga menjadi perhatian mengingat sampai saat sudah ada beberapa warga Muhammadiyah yang wafat, tetapi lokasi masih belum siap, karena masih merampungkan akses jalan ke lokasi, diketahui proses sampai saat ini telah dilakukan pengukuran arah kiblat, pembersihan lahan dan pembuatan parit.
Sementara itu dari Majelis Pustaka dan informasi menyampaikan salah satu programnya adalah Wakaf /donasi buku , yang selanjutnya buku yang didonasikan akan dikirim ke taman baca yang memerlukan, terutama di daerah yang jauh dari pusat kota, di PCM-PCM untuk menggerakkan literasi masyarakat.
Khusus Taman Pustaka KH Ahmad Dahlan, sejak berdiri dari tahun 2017 sampai saat ini telah mengalami perkembangan, baik sarana, prasarana termasuk koleksi buku-buku, dan aktivitas layanan sehingga dapat ditingkatkan menjadi perpustakaan khusus yang lebih modern dan berkwalitas, namun masih untuk memenuhi standar Nasional Perpustakaan diperlukan syarat khusus antara lain adanya tenaga/pustakawan dan penyelenggaraan perpustakaan yang lebih detail, selama ini pelayanan Taman Pustaka berbasis relawan dan masuk.dalam kategori Taman Baca Masyarakat.
Rakerda yang dimulai sejak pagi hari selesai menjelang adzan ashar. Dalam sambutan penutupnya, Ketua PDM Pulang Pisau mengingatkan makna bermuhammadiyah, berdakwah, berorganisasi, hingga berjuang menghidupkan Muhammadiyah, seperti pesan KH Ahmad Dahlan yang selalu kita ingat, "hidup-hidupkan Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah" untuk menjadi semangat dalam mengembangkan persyarikatan. (Bon)