MEDAN, Suara Muhammadiyah - Rektor UMSU Prof Dr Agussani, MAP terima penghargaan Best University Program Innovillage 2023 kategori peserta dengan endoser terbaik. Piala dan apresiasi pembinaan senilai Rp 50 Juta diserahkan langsung Rektor Telkom University (Tel-U), Prof Dr Adiwijaya, S.Si., M.Si di Auditorium UMSU, Jum’at (26/7).
Penghargaan ini diberikan karena sejak 2021 mahasiswa UMSU turut memberikan inovasi dan kreativitas dalam program Innovilage yang diselenggarakan Tel-U. Bukan hanya itu, pada tahun 2022 tim UMSU juga berhasil meraih juara 1 pada ajang ini dan mendapatkan hadiah senilai Rp 45 Juta.
Adiwijaya mengatakan bahwa antusias mahasiswa UMSU sangat luar biasa dalam mengikuti program Innovillage tersebut. "Animo mahasiswa UMSU luar biasa, setiap tahun selalu hadir dan konsisten mengikuti kegiatan ini dan akhirnya dapat pengharagaan Best University," ujarnya.
Dia menyampaikan, sebanyak 800 peserta yang mengajukan proposal, terdapat 160 proposal yang didanai dan 22 proposal di antarnya dari UMSU.
"Keikutsertaan dalam projek sosial ini menujukan bahwa UMSU telah menanamkan nilai empati yang tinggi pada mahasiswanya. Menujukan komitmen UMSU berkontribusi pada masyarakat," kata Adiwijaya.
Saat menerima penghargaan ini, Agussani menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Telkom University. Pada kesempatan itu, ia juga berharap kolaborasi dan kerja sama yang dibangun antara UMSU dan Tel-U terus berjalan untuk membangun kemajuan bangsa.
"Ini merupakan dorongan bagi kami agar dapat belajar banyak dari Tel-U untuk mengelola pendidikan tinggi. Mudah-mudahan setiap tahun kami dapat berkontribusi," ujar Prof. Agussani.
Dalam kesempatan itu, Rektor juga menyampaikan perkembangan dan berbagai capaian prestasi UMSU. Selain Innovilage, mahasiswa UMSU juga banyak meraih prestasi dalam ajang kompetisi nasional dan internasional.
Sementara itu, Perwakilan mahasiswa FISIP UMSU yang meraih penghargaan Innovilage 2023, Dwi Atiqah Lutfiah menyampaikan bahwa kegiatan yang diikutinya bersama tim itu merubah cara pandang mereka.
"Pengalaman ini mebgubah cara pandang saya untuk jadi lebih berempati dan bersyukur serta berdampak positif bagi masyarakat untuk mewujudkan inklusifitas kesetaraan," ujar Dwi.
Dwi dan tim mendapatkan pendanaan Rp.14 Juta untuk membuat sosial projek dengan judul "Pengembangan Media Ajar Interaktif Melalui Lego Braille Bricks bagi Peserta Didik di Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera."
Dia berharap, program Innovillage dapat memberikan pendanaan yang lebih besar untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat yang lebih luas. (Syaifulh/Diko)