BOGOR, Suara Muhammadiyah - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (PKM UMJ) menggelar pelatihan pembuatan bawang hitam di Desa Waru, Parung, Bogor pada September-Oktober 2024.
Tim PKM UMJ ini terdiri dari Ir. Sukrianto, MA., Dessy Iriani Putri, SP., M.Si., dan Prof. Dr. Tria Astika Endah Permatasari, S.KM., M.KM., serta tiga mahasiswa yaitu Danindra Ziva, Farhan Khairul Rizqi, dan Sri Wahyuni.
Kegiatan yang bertajuk "Pelatihan Pembuatan Bawang Hitam dan Pembentukan UMKM Bawang Hitam" tersebut merupakan realisasi kontrak DRTPM Kemdikbudristekdikti Nomor 066/ES/PG.02.00/PM.BATCH.2/2024.
Sukrianto selaku Ketua Tim PKM UMJ berharap pelatihan yang bekerja sama dengan Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) itu, mampu membentuk UMKM yang mandiri bagi warga Desa Waru.
"Kami ingin UMKM bawang hitam yang terbentuk di sini (Desa Waru) dapat membantu menjaga kesehatan masyarakat dan meningkatkan perekonomian desa," tuturnya saat memberi sambutan.
Pada kesempatan yang berbeda, Elsa Safitri, salah satu peserta pelatihan mengungkapkan optimismenya terhadap program Tim PKM UMJ dan PKK.
"Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi warga Desa Waru, terutama Kelompok PKK agar dapat meningkatkan pendapatan dan memajukan desa lebih jauh lagi," harap Elsa.
Pelatihan pembuatan bawang hitam di Desa Waru, Parung, bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui pemberdayaan UMKM berbasis produksi bawang hitam.
Tim PKM UMJ mengajarkan para peserta PKK mengenai proses fermentasi bawang putih menjadi bawang hitam yang mengandung antioksidan tinggi dan manfaat kesehatan lainnya.
Selain itu, peserta juga mendapat bimbingan membuatan bawang hitam, mulai dari tahapan kondensasi gula dan amina pada suhu antara 40-90°C hingga perubahan warna dari cokelat hingga hitam yang terjadi selama 5-45 hari.
Pasalnya, pemahaman mengenai kontrol suhu dan kadar air sangat penting untuk menghasilkan produk bawang hitam berkualitas tinggi.
Program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mengembangkan potensi lokal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Waru, khususnya dalam menciptakan peluang usaha baru yang berkelanjutan.