PEKALONGAN, Suara Muhammadiyah - Kegiatan Pekan Literasi Kota Batik 2024 yang dihelat selama 4 hari, 13-16 Desember 2024 di Komplek Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Noyontaan, tidak hanya berlangsung sukses. Lebih dari itu, event yang digarap secara kolaboratif antara PCM Pekalongan Timur beserta Ortom Daerah dan Cabang ini juga mengundang banyak apresiasi. Pekan Literasi Kota Batik 2024 sendiri dibuka oleh Plt Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kota Pekalongan, Rudi Hartanto, pada Jumat, 13 Desember 2024, dan resmi ditutup oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Zainul Hakim, pada Senin, 16 Desember 2024.
Meski disajikan sederhana, namun kegiatan penutupan bertajuk "Closing & Award Night itu tetap mampu menghadirkan kesan semarak dan elegan. Selain menjadi ajang penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba, penutupan juga diisi dengan penggalangan dana hingga penganugerahan Lifitime Acievement Award Muhammadiyah 2024. “Pekan Literasi Kota Batik 2024 ini merupakan rangkaian terakhir dari gebyar milad Muhammadiyah ke-112 tahun 2024 tingkat Kota Pekalongan, yang digelar PCM Pekalongan Timur beserta Ortom Pekalongan Timur dan Ortom Daerah. Alhamdulillah, seluruhnya berjalan sukses dan meriah," kata Ketua PCM Pekalongan Timur, Ahmad Nizar.
Pekan literasi yang banyak menyajikan hal baru bagi warga Persyarikatan, pun diapresiasi Ketua PDM Kota Pekalongan, Dr. HM Hasan Bisysri, M.Ag. Dalam sambutannya, Hasan bahkan menyebut event ini perlu dilestarikan menjadi agenda tahunan. "Ini terobosan baru, terutama penganugerahan lifetime achievement award untuk para tokoh Muhammadiyah yang telah memberikan banyak kontribusi. Ini penting dan menjadi bagian dari literasi sejarah bagi anak-anak muda Muhammadiyah untuk mengenal sejarah organisasinya dan peran tokoh-tokohnya," terang Hasan.
Apresiasi juga disampaikan Ketua PDA Kota Pekalongan, Dra Rita Rahmawati, M.Pd. Ia mengakui, beberapa acara di Pekan Literasi Kota Batik 2024 bisa menjadi tradisi baru yang dijaga keberlanjutannya. "Termasuk lomba cerdas cermat Aisyiyah, ini baru pertama diadakan dan bagus sekali untuk memacu semangat literasi kader Aisyiyah. Begitu juga dengan lomba-lomba seperti bercerita tokoh, menulis surat untuk walikota, baca puisi hingga beberapa talk show yang dihadirkan, semuanya luar biasa. Tentu masih ada kekurangan-kekurangan kecil, tapi bisa disempurnakan di tahun mendatang," ujar Rita.
Sementara Kepala Dindik Kota Pekalongan, Zainul Hakim SH., M.Hum., yang hadir di malam penutupan, pun mengapresiasi inisiatif dan kontribusi yang telah dilakukan Muhammadiyah, utamanya di bidang pendidikan. Ia berharap event-event yang mencerdaskan seperti pekan literasi bisa terus digiatkan. "Ini kegiatan yang bagus untuk mendorong generasi yang unggul, terutama di era perubahan teknologi yang amat pesat saat ini, sekaligus menyongsong bonus demografi Indonesia yang mencapai puncaknya di tahun 2030 an nanti. Insya Allah Dindik siap berkolaborasi untuk kegiatan-kegiatan positif semacam ini," ujar Hakim.
Sebelumnya saat pembukaan pekan literasi, Plt Kepala Dinarpus Kota Pekalongan, Heru Hartanto, pun mengapresiasi kegiatan yang digagas PCM Pekalongan Timur ini. Pihaknya bahkan siap bersinergi untuk menghadirkan acara yang lebih besar di tahun mendatang. "Memang betul, literasi bukan sekadar baca buku. Karena inti dari literasi adalah daya imajinasi, sikap kritis yang terjaga. Ke depan mungkin acara ini bisa digelar lebih semarak lagi, dan bisa dikerjasamakan dengan Dinarpus serta Dindik Kota Pekalongan," kata Rudi.
Dihadirkan selama 4 hari, Pekan Literasi Kota Batik 2024 memang terbilang padat acara. Untuk perlombaan sendiri panitia menghadirkan lomba cerdas cermat Aisyiyah, lomba bercerita tokoh, lomba menulis surat untuk Wali Kota Pekalongan, dan lomba baca puisi. "Alhamdulillah, aneka lomba yang kami hadirkan juga direspon antusias. Pesertanya cukup banyak. Banyak dari sekolah negeri maupun swasta ikut berpartisipasi, selain tentu saja sekolah Muhammadiyah," ungkap Ketua Panitia Pekan Literasi Kota Batik 2024, Robin Zaini.
Sementara untuk talk show, panitia hanya bisa merealisasikan 2 dari 3 talk show yang direncanakan, karena beberapa narasumber berhalangan. Talk show pertama mengangkat tema "Pekalongan dan Batik dalam Lintasan Sejarah Muhammadiyah, menghadirkan Rektor UMPP Dr. Nur Izzah, S.Kep., M.Kes. serta sejarawan Pekalongan, Arief Dirhamzah, dengan moderator Ketua PDA KOta Pekalongan, Rita Rahmawati. Sementara talk show 2 menghadirkan mantan Sekretaris PDPM Kota Pekalongan yang juga penggiat literasi, Masyhudi Saan dipanel dengan penyiar dan penggiat budaya Pekalongan, Riboet Achwandi, dimoderatori Ketua MPKSDI PDM Kota Pekalongan, Fatkhur Rizki.
Talk show ini mengangkat tema "Transformasi Kader di Era Digital". "Dan malam ini (Senin malam, red), pekan literasi ditutup dengan penganugerahan lifetime achievement award serta penggalangan dana serta penyerahan hadiah untuk pemenang lomba," jelas Robin. Sebagai event pertama di Muhammadiyah Kota Pekalongan, anugerah LIfetime Achievement Award 2024 menurut Robin dipersembahkan kepada dua tokoh Muhammadiyah/Aisyiyah, yakni Ir. H. Eddi Supardi, M.Sc. yang telah banyak berkontribusi bagi kemajuan Muhammadiyah, serta Suciati (almh), sosok pejuang Aisyiyah yang telah mendedikasikan waktunya untuk menghidup-hidupi aktivitas bermuhammadiyah di Kota Pekalongan.
Robin pun mengakui kesuksesan pekan literasi ini tak lepas dari dukungan pihak sponsorship, seperti Nbrs Corp, Lazismu Jateng, Pemkot Pekalongan, Nibras House Pekalongan, UMPP, Bank Jateng Syariah Cabang Pekalongan, Ontycake, dan sejumlah donator. "Kami sampaikan terima kasih kepada semua sponsor dan donator, semoga dukungan orang-orang baik ini benar-benar menghadirkan manfaat yang luas untuk masyarakat," pungkasnya.