JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Prof DR. HAMKA (Uhamka) bersama Perguruan Tinggi Swasta turut mengikuti kegiatan Kampus Bicara: Lokakarya Peningkatan Mutu Siaran Pers yang dilaksanakan oleh LLDIKTI Wilayah III yang dilaksanakan di Universitas Tarumanegara (UNTAR), Selasa (2/12).
Kegiatan ini dihadiri Abdul Latif perwakilan dari Humas Uhamka, Prof. Amad Sudiro Rektor UNTAR, Tri Munanto Kepala Bagian Umum LLDIKTI III serta perwakilan Humas dari Pertuguruan Tinggi Swasta se-LLDIKTI Wilayah III Jakarta serta turut menghadirkan Indiriani wartawan dari ANTARA dan Yugih Setyanto Humas UNTAR sebagai narasumber.
Kegiatan ini sebagai bentuk fasilitasi peningkatan mutu di pendidikan tinggi, khususnya urusan hubungan masyarakat sebagai implementasi tugas LLDIKTI Wilayah III dari Peraturan Mendikbud Ristek nomor 35 tahun 2021.
Tri Munanto mengungkapkan bahwa "kegiatan ini terlaksana sebagai bentuk fasilitas LLDIKTI wilayah III atas amanat dari Mendikbud Ristek no 35 tahun 2021 khususnya pelayakanan kepada Perguruan Tinggi diwilayah kami", turutnya.
"Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap kepada Humas disetiap Perguruan Tinggi sebagai peserta dapat membangun citra positif dalam meningkatkan mutu yang dapat terinformasikan kepada masyarakat umum melalui penulisan siaran pers yang dikirimkan kepada media massa" tambah Tri Munanto.
Dilain pihak, Prof. Amad Sudiro mengungkapkan "kegiatan ini sangat bermanfat sebagai bentuk penyebaran informasi kepada masyarakat, karena walau bagaimanapun Humas merupakan aset strategis di Perguruan Tinggi dalam penyebaran informasi dilingkungan kampus. Dari kegiatan inilah haparannya Humas dapat membuat pers rilis yang dapat dikirimkan kepada wartawan," tuturnya.
Abdul Latif menuturkan bahwa "kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi kami Humas Uhamka dalam meningkatkan penyebaran informasi dan peningkatan penulisan pers rilis yang nantinya sangat berguna untuk membuatan pers rilis diberbagai kegiatan dengan harapan kemampuan penulisan pers rilis yang dibuat dapat diterima oleh media dan dapat terpublikasikan," tutur latif.


