Penguatan Riset dan Pengabdian Berbasis Kearifan Lokal
BANJARMASIN, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (UM) Banjarmasin sukses menyelenggarakan kegiatan Research and Community Service Dissemination at UM Banjarmasin (RADIUM 2025) dengan tema “Preserving and Empowering Local Wisdom through Scientific Research.” Acara yang berlangsung di Kampus Utama UM Banjarmasin pada Kamis (28/8) ini menjadi ajang penting untuk memperkuat sinergi antara riset ilmiah dan pengabdian masyarakat, khususnya dalam upaya menjaga serta memberdayakan kearifan lokal Kalimantan Selatan.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UM Banjarmasin, apt. Risya Mulyani, M. Sc. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penelitian dan pengabdian masyarakat yang tidak hanya berorientasi pada publikasi akademik, tetapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat luas. “Universitas hadir untuk memberi solusi. Dengan riset yang berakar pada kearifan lokal, kita dapat menciptakan inovasi yang tidak tercerabut dari identitas budaya dan sosial masyarakat Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Sebagai penguat diskursus ilmiah, hadir dua narasumber utama, yakni H. Thaufik Hidayat, S.Sos, M.Si., Kepala BRIDA (Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah) Kalimantan Selatan dan Prof. Sunardi, S.Si., M.Sc., Ph.D., Kepala LPPM Universitas Lambung Mangkurat. Keduanya menyoroti pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan komunitas lokal dalam menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan.
Bidang penelitian dan pengabdian masyarakat yang dipresentasikan dalam forum ini mencakup berbagai disiplin ilmu, mulai dari farmasi, keperawatan, kebidanan, pendidikan, teknik sipil, informatika, arsitektur, ekonomi, perencanaan wilayah dan kota, hingga psikologi. Hasil riset yang dipaparkan tidak hanya menunjukkan capaian akademik, tetapi juga relevansinya dengan kebutuhan masyarakat, seperti kesehatan berbasis komunitas, inovasi teknologi ramah lingkungan, hingga strategi penguatan ekonomi lokal.
Kegiatan RADIUM 2025 menjadi wadah bertemunya para dosen, peneliti, mahasiswa, serta pemangku kepentingan lainnya dalam berbagi ide dan hasil riset. Forum ini diharapkan dapat memperluas jejaring kolaborasi serta mendorong terciptanya inovasi yang berkesinambungan untuk kesejahteraan masyarakat.
Dengan semangat “Preserving and Empowering Local Wisdom through Scientific Research,” UM Banjarmasin meneguhkan komitmennya untuk terus menjadikan riset dan pengabdian masyarakat sebagai pilar utama dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang berdampak nyata bagi pembangunan daerah dan bangsa.
Lebih jauh, kegiatan ini menegaskan posisi UM Banjarmasin sebagai salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah yang tidak hanya berperan dalam mencetak generasi unggul, tetapi juga tampil sebagai center of excellence dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan visi global dan pijakan kuat pada kearifan lokal, UM Banjarmasin terus memperkuat eksistensinya sebagai universitas yang membumi di Kalimantan Selatan, namun juga berkontribusi nyata bagi Indonesia dan peradaban global.