BANYUMAS, Suara Muhammadiiyah - Gelombang kepedulian selalu hadir di tengah duka yang melanda Sumatra. Setelah bencana tanah longsor menelan korban jiwa dan merusak pemukiman warga, ratusan relawan dari berbagai daerah diterjunkan langsung ke lokasi terdampak. Mereka membawa semangat solidaritas, bantuan logistik, serta keahlian dalam penanganan darurat untuk meringankan beban masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan membutuhkan pertolongan segera.
Penerjunan relawan UMP yang kedua ini di saat relawan masih di lokasi bencana ini menjadi bukti nyata bahwa rasa kemanusiaan tidak mengenal batas. Dengan koordinasi antara pemerintah, MDMC, PWM JawaTengah, dan masyarakat sipil, diharapkan proses evakuasi, distribusi bantuan, serta pemulihan kondisi warga, baik fisik maupun psikologis melalui relawan psikososial UMP dapat berjalan lebih cepat dan efektif. Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa di tengah bencana, persatuan dan gotong royong tetap menjadi kekuatan utama bangsa.
Dalam penerjunan relawan yang kedua ini pelepasan pemberangkatan tim relawan secara resmi dilepas oleh WR 3. Drs. Ikhsan Mujahid, M.Si. Dalam sambutan pelapasannya Ikhsan menyampaikan rasa sedih dan duka yang mendalam atas musibah bencana alam yang menimpa saudara kita di Sumatera. Apresiasi diberikan pada tim MDMC UMP dan tim relawan psikososial yang cepat merespon soal kebencanaan dan UMP merasa bangga karena tim relawan termasuk mahasiswa didalamnya yang secara sukarela, ikhlas dan sigap mengajukan diri untuk misi kemanusiaan ini.
Lebih lanjut disampaikan implementasi nilai kemanusiaan adalah wujud nyata dari komitmen UMP dalam menjalankan nilai agama dan kemanusiaan juga dakwah mencerahkan sejalan dengan semangat persyarikataan Muhammadiyah. Pengembangan soft skill kegiatan ini sangat didukung universitas sebagai upaya mengasah kepedulian sosial dan soft skill mahasiswa langsung dilapangan diluar prestasi akademik semata. Misi dan peran relawan Fokus bantuan psikososial pada pemulihan kondisi psikis dan trauma healing bagi penyintas, melengkapi bantuan fisik dan logistik yg sudah berjalan.
UMP juga menawarkan para korban di daerah bencana jika ingin melanjutkan kuliah di UMP bisa mendapatkan bea siswa jika bersedia kuliah di UM Purwokerto dan memenuhi syarat yang ditentukan UMP. Ini menjadi wujud kepedulian UMP tidak hanya di bidang fisik, psikis dan sosial saja, tetapi juga di bidang pendidikan tinggi. WR 3 juga berpesan seblum tim berangkat agar selalu menjaga kesehatan fisik dan mental selama bertugas, menjaga nama baik UMP dan persyarikatan Muhammadiyah, serta bekerja secara profresional.
Diharapkan kehadirannya memberikan ketenangan, kekuatan dan membantu memulihkan trauma warga yg terdampak sehingga mereka dapat segera bangkit dari dampak bencana. Sebagai apresiasi kepada mahasiswa yang menjadi tim relawan,mereka juga akan diberi nilai KKN menjadi KKN Kebencanaan. (Eka)

