PALOPO, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSI) semakin memperkuat langkah mendunia menuju internasionalisasi dan transformasi sebagai kampus global. Berbagai kerja sama strategis dengan perguruan tinggi luar negeri terus diperluas, mulai dari Malaysia hingga Singapura.
Terbaru, UMSi menjalin kemitraan dengan Universitas Malaysia Kelantang (UMK). Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan langsung oleh Rektor UMSI, Prof. Dr. Umar Congge, M.Si, bersama Rektor UMK, Prof. DR. TS Ir. Arham bin Abdullah, Jumat 10 Oktober 2025 di Kampus Universitas Muhammadiyah Palopo.
Kerja sama ini meliputi pertukaran dosen (visiting professor), student exchange, serta kolaborasi riset internasional. Bahkan, kedua rektor dijadwalkan saling mengisi perkuliahan sebagai dosen tamu di masing-masing kampus.
“Ini adalah bagian dari komitmen UMSi dalam memperluas jejaring akademik dan meningkatkan reputasi di kancah global,” tegas Prof. Umar.
Implemwntasi dari MoU ini, UMSi akan mengundang Rektor UMK sebagai dosen tamu dan demikian sebaliknya Rektor UMSi akan diundang sebagai Visiting Professor di UMK klantang.
Selain itu UMSi dan UMK akan melakukan kegiatan student Exchange dan Colaborasi riset dalam rangka internasionalisasi UMSi terus membangun jaringan dgn beberapa pergurian tinggi luar negeri. Di UM Palopo dirangkaikan dgn seminar Internaaional, The 2nd ICBENS 2025, dimana UMSi menjadi Co Host
Langkah internasionalisasi UMSI tidak berhenti di situ. Sebelumnya, melalui program pascasarjana, UMSI mengirimkan delegasi ke Muhammadiyah Islamic College Singapore (MICS) dalam agenda benchmarking dan community service di Batam dan Singapura, awal Oktober 2025.
Forum ini menjadi ruang strategis untuk bertukar gagasan tentang kurikulum, manajemen akademik, hingga publikasi riset internasional.
“Lewat kolaborasi ini, UMSI menunjukkan peran aktif dalam membangun jejaring akademik lintas negara, sekaligus memperkuat sinergi antarperguruan tinggi Muhammadiyah,” jelas Prof. Umar.
Selain dengan UMK dan MICS, UMSI juga telah menandatangani kerja sama dengan Mahsa University Malaysia pada 10 September 2025 di Kantor LLDIKTI IX, serta dengan Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMAM) pada April 2025 di Enrekang.
Kesepakatan ini mencakup kolaborasi riset, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta peluang studi lanjut hingga jenjang S3.
Saat ini, UMSI mengelola 13 program studi yang terdiri atas 12 program S1 dan 1 program S2 Pascasarjana. Beberapa prodi unggulan yang menjadi favorit calon mahasiswa baru antara lain S1 Administrasi Publik, S1 Ilmu Pemerintahan, dan S1 Perencanaan Wilayah dan Kota.
Prof. Umar menegaskan, visi UMSI sebagai perguruan tinggi yang Unggul, Modern, Kreatif, dan Islami diwujudkan salah satunya melalui program internasionalisasi.
“Kami ingin melahirkan lulusan yang berdaya saing, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga relevan dengan kebutuhan global,” tandasnya.
Sederet langkah strategis tersebut, UMSI kian mantap menuju cita-cita menjadi kampus global Muhammadiyah dari Sinjai untuk dunia. (yahya)