UMSU Tambah Lima Guru Besar, Empat dari FEB dan Satu dari Fakultas Pertanian

Publish

12 February 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
152
UMSU

UMSU

MEDAN, Suara Muhammadiyah –  Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) kembali menambah jumlah guru besarnya. Ada lima guru besar baru yang dikukuhkan melalui sidang senan terbuka yang dipimpin Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani MAP, Rabu (12/2). Hadir pada sidang senat terbuka Wakil Rektor II Prof. Dr. Akrim, Wakil Rektor III Dr. Rudianto, Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Triono Eddy,  Kepala L2DIKTI Prof. Dr. Saiful Anwar Matondang MA PhD, Ketua BPH UMSU Dr. Bahril Datuk, Sekum MUI Dr. Amirsyah Tambunan.

Menariknya, pada pengukuhan lima guru besar UMSU kali ini, ada dua pasangan suami-isteri. Mereka adalah  Prof. Dr. Widia Astuti SE MSi dan Prof. Dr. Fajar Pasaribu SE MSi. Kedua menjadi dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Prof. Dr. Jufrien SE MSi dan Prof. Dr. Maya Sari SE MSi. Tentu saja peristiwa langka ini menjadi momentum spescial pada pengukuhan guru besar UMSU kali ini.

Dari lima guru besar baru UMSU itu, empat guru besar berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan satu lainnya berasal dari Fakultas Pertanian. Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani MAP dalam sambutannya, menyampaikan rasa bangganya, bahwa dari lima guru besar baru, empat guru besar merupakan alumni UMSU, selain itu ada dua pasang suami isteri. Agussani juga bangga, alumni UMSU yang memiliki ruh Muhammadiyah dapat membesarkan Muhammadiyah dan UMSU.

Prof. Agussani menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kepala L2DIKTI yang telah memberikan banyak dukungan pada perkembangan UMSU. Disampaikan UMSU saat ini  627 dosen, 24 guru besar, 347 Lektor Kepala, dan yang sudah  S3 210 orang dan 127 dosen berstatus S2. Terkait dengan renstra UMSU, Tahun 2028, UMSU menargetkan UMSU sudah mnemiliki 30 Guru Besar.

Agussani pada kesemapatan itu menjelaskan rencana pembangunan Kampus 4 UMSU yang terletak di desa Sentis, Deli Serdang. Kampus 4 UMSU itu juga akan menjadi arena Muktamar ke-49 Muhammadiyah dan Aisyiyah tahun 2027.

Sementara itu, Kepala L2Dikti Wilayah I Prof. Dr. Saiful Anwar Matondang MA Ph.D menyampaikan apresiasi atas pengukuhan lima guru besar UMSU.

Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

Lima guru besar yang dikukuhkan menyampaikan orasi ilmiah. Orasi pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Widia Astuty yang menyampaikan orasi dengan judul, ”Akurasi dan Efisiensi: Menelusuri Faktor-faktor Pengaruh dalam Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Manajemen di Era Digital.”

Widia Asuty pada orasi ilmiahnya mengatakan, sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) berperan pentingh dalam mendukung pengelolaan informasi keuangan terutama dalam rangka pengambilan keputusan strategis dan operasional. ” Melalui evolusi teknologi, SIAM kini mamopu mengintegrasikan dara secara real-time, meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan serta mempercepat proses pengambilan keputusan,” kata Widia Astuty.

Perekonomian Indonesia Emas 2025

Orasi Ilmiah kedua disampaikan Prof. Dr. Fajar Pasaribu SE MSi Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen, berjudul ” Startegi Asing untuk Menguasai Perekonomian Indonesia Emas 2045″. Kata Fajar, pencapaian visi Indonesia Emas 2045 memerlukan perhatian serius terhadap berbagai tantangan struktural yang dihadapi oelh perekonomian Indonesia, Khususnya terkait terkait dengan ketergantungan pada produk asing dan kualitas produk UMKM lokal.

”Meskipun Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia, rendahnya daya saing produk lokal, baik dalam hal kualitas, inovasi, maupun pemasaran, telah menghambat sektor UMKM dalam berkompetisi di pasar domestik dan global,” kata Fajar Pasaribu.

Ketahanan Pangan

Orasi ilmiah ketiga disampaikan Prof. Dr. Alridiwirsah MM menyampaikan orasi dengan judul “Optimalisasi Lahan Sawit: Penerapan Model ALRI 2:1 untuk Mendukung Ketahanan Pangan”. Model ALRI 2:1 adalah kombinasi dua tanaman antara sawit dan padi.

Alridiwirsyah kelahiran Aek Kanopan 7 Februari 1964 itu,  mengatakan, bahwa  Swasembada energi dan pangan merupakan salah satu pilar penting dalam menciptakan kemandirian suatu negara. Dalam konteks globalisasi dan tantangan perubahan iklim, kebutuhan akan ketahanan energi dan pangan menjadi semakin mendesak.

Sebut Alridiwirsah, Swasembada berarti kemampuan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan energi dan pangannya sendiri tanpa bergantung secara signifikan pada import daro negara lain. Untuk itulah kemudian Alridiwirsyah salah satu dosen pakar pertanian dan perkebunan di Fakultas Pertanian UMSU mengimplementasikan aplikasi ALRI 1:1 dan ALRI 2:1.

Aplikasi model ALRI 1:1 adalah model yang dapat digunakan dalam lahan perkebunan kelapa sawit muda. Tajuk kelapa sawit yang belum menutup penuh memberikan ruang cukup untuk tanaman pangan. Sedangkan lahan perkebunan dengan gawan lebar: gawangan yang cukup luas sangat ideal untuk pola tanam ini.

Kata Alridiwirsyah, model ALRI 1:1 tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi petani tapi juga memberi kontribusi pada peningkatan ketahapan pangan nasional.

Sementara itu, aplikasi model ALRI 2:1, diterapkan dalam lahan perkebunan kelapa swit muda dan tua.Dimana, tajuk kelapa sawit yang belum menutup penuh memberikan ruang cukup untuk tanaman pangan. Lahan perkebunan dengan gawangan lebar, merupakan gawangan yang cukup luas sangat idel untuk pola tanam ini.

Peran Green Humam Resource

Orasi ilmiah ke-empat disampaikan Prof. Dr. Jufrien SE MSi yang menyampaikan  judul ” Membangun Masadepan Berkelanjutan Peran Green Human Resource Management dan Green Behavior dalam Menghadapi Tantangan Lingkungan”.

Prof. Jufrien mengatakan, Lingkungan hijau berkelanjutan menjadi sangat penting saat ini. Organisasi yang menerapkan Green HRM semakin meningkat untuk membangun masadepan yang berkelanjutan. Konsep ini adalah menekankan keseimbangan ekonomi, lingkungan sosial.

Sedangkan prilaku hijau adakah, tindakan yang dilakukan sumberdaya untuk menerapkan prinsif-prinsif lingkungan hijau berkebelanjutan. Dalam hal ini, ada tantangan yang dihadapi, seperti sumber daya yang semakin sedikit, kemudian perubahan iklam yang semakin ekstreem.

Membangun Ekonomi Global

Sedangkan orasi ke-lima disampaikan  Prof. Dr. Maya Sari SE MSi menyampaikan orasi dengan judul “Implementasi Sustainable Acconting dalam Membangun Ekonomi Global”. Konsep sustainable lingkungan kini terus berkembang.

Praktik perusahaan yang memberikan perhatian pada keberlanjutan menghadapi tantangan sosial dan ekonomi. Dengan memadukan prinsif berkebelanjutan, adalah langkah Indonesia yang lebih baik, adil dan ramah lingkungan. Prof. Maya Sari berharap sustainable berkelanjutan adalah tantangan kita untuk generasi dimasa datang. (Syaifulh/Diko)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadi....

Suara Muhammadiyah

19 December 2024

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - Memasuki puncak rangkaian Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Ais....

Suara Muhammadiyah

12 September 2024

Berita

PCIA Hongkong Peringati Milad 107 Aisyiyah HONGKONG, Suara Muhammadiyah - Para Pekerja Migran Indon....

Suara Muhammadiyah

30 May 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Pengembangan Olahraga Muhammadiyah (LPO) Pimpinan Pusat Muh....

Suara Muhammadiyah

4 January 2024

Berita

CILACAP, Suara Muhammadiyah - Mendukung program Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, maka Muhammadiyah....

Suara Muhammadiyah

10 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah