PENANG, Suara Muhammadiyah – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus memperluas kiprah internasionalnya melalui kerja sama dengan School of Communication, Universiti Sains Malaysia (USM). Kolaborasi ini ditandai dengan penyelenggaraan seminar bertajuk “Perkembangan Industri Media di Malaysia dan Indonesia dalam Era Kecerdasan Buatan (AI)” yang berlangsung di Palka Wacana, Bangunan C10, Pusat Pengkajian Komunikasi USM, Penang, Selasa (20/8).
Seminar menghadirkan akademisi dari kedua kampus, dari UMY, Dr. Filosa Gita Sukmono dan Dr. Senja Yustitia memaparkan perkembangan media di Indonesia. Sementara itu, Dr. Mahyuddin Ahmad dan Dr. Chai Ming Hock dari USM menyoroti dinamika industri media di Malaysia. Diskusi berlangsung interaktif dengan peserta yang antusias, terutama saat membahas popularitas film Indonesia di Malaysia.
“Diskusi pagi ini berjalan cukup hangat, bahkan banyak peserta dari Malaysia yang penasaran mengapa film Indonesia sangat digemari di sini,” ujar Dr. Filosa Gita Sukmono.
Seminar ini mendapat sambutan positif dari tuan rumah. Dr. Nik Norma, dosen USM sekaligus koordinator kegiatan, menyebutkan bahwa forum semacam ini membuka peluang besar bagi riset bersama. “Tidak terasa kegiatan berlangsung lebih dari dua jam, antusiasme peserta sangat tinggi dan banyak ide baru lahir dari diskusi ini,” ungkapnya.
Kerja sama UMY–USM ini telah diformalkan melalui nota kesepahaman yang mencakup pengabdian masyarakat, penelitian dan publikasi bersama, hingga penyelenggaraan seminar internasional. Menurut catatan, USM termasuk dalam jajaran 150 universitas terbaik dunia versi QS World University Rankings, sehingga kerja sama ini menegaskan posisi strategis Prodi Ilmu Komunikasi UMY di kancah global.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat pertukaran akademik, tetapi juga memperkaya khazanah penelitian media di era kecerdasan buatan, baik di Indonesia maupun Malaysia.