BANTUL, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus mengokohkan komitmennya dalam membangun kolaborasi akademik, riset, inovasi, dan pengembangan masyarakat yang berdampak. Sebagai bagian dari upaya tersebut, UMY menjalin berbagai kerja sama strategis dengan institusi pendidikan di dalam dan luar negeri. UMY secara resmi menambah mitra kolaboratifnya melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Walailak University, Thailand.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Ir Slamet Riyadi, ST, MSc, PhD, Wakil Rektor Bidang Mutu, Reputasi, dan Kemitraan UMY, bersama Assoc Prof Dr Charun Bunyakan, Vice Rector of Walailak University. Acara berlangsung di Ruang Meeting 7A, Gedung Dasron Hamid Lantai 7, Kampus Terpadu UMY, pada Rabu (28/5).
Dalam sambutannya, Slamet menyampaikan bahwa kerja sama ini telah menghasilkan berbagai program yang memberikan manfaat nyata, seperti pertukaran mahasiswa dan staf, serta inisiatif riset dan pengabdian kepada masyarakat.
“Dengan bergabungnya Walailak University sebagai mitra, kami antusias untuk mengeksplorasi peluang baru dalam kerja sama akademik, penelitian dan inovasi, serta pengembangan masyarakat yang berdampak,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penandatanganan MoU ini bukan sekadar seremonial, melainkan menjadi jembatan penting yang menghubungkan kedua institusi dalam komitmen bersama terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, layanan, dan kemitraan global.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat diwujudkan dalam bentuk program konkret yang memberikan manfaat bagi universitas kami, negara, dan masyarakat luas. Selamat datang di UMY. Semoga ini menjadi awal dari perjalanan kolaboratif yang inspiratif,” tambahnya.
Sementara itu, Prof Dr Charun Bunyakan menyampaikan apresiasinya atas kemajuan pesat yang telah dicapai UMY meskipun usianya baru menginjak 44 tahun.
“Kami sangat terkesan dengan pencapaian UMY, baik dalam bidang penelitian maupun akademik. Fasilitas kampus yang modern dan sambutan hangat dari seluruh civitas academica mencerminkan kuatnya nilai kekeluargaan dan rasa hormat di lingkungan kampus ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Charun juga memaparkan profil singkat Walailak University, yang kini berusia 33 tahun dan terus berkembang sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di Thailand.
“Kami memiliki beragam fakultas, mulai dari bidang kesehatan, sains dan teknologi, pertanian, hingga ilmu sosial dan humaniora. Meskipun masih tergolong muda, dalam delapan tahun terakhir kami berhasil masuk dalam pemeringkatan dunia versi Times Higher Education,” ujarnya.
Dalam paparannya Charun mengatakan, ruang lingkup kerja sama ini mencakup pertukaran mahasiswa dan staf, penelitian bersama, pengembangan kurikulum internasional, serta program mobilitas akademik. Walailak University juga menerapkan standar tinggi dalam bidang pendidikan dan riset, antara lain melalui penerapan kerangka UK Professional Standards Framework (UKPSF) dan publikasi ilmiah di jurnal bereputasi internasional.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat mencetak lulusan yang siap menjadi warga dunia, mampu bekerja lintas budaya, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat global,” tutupnya. (Mut/m)