YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Sebanyak lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dari program studi Ilmu Keperawatan UMY berhasil meraih bantuan dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui program International Credit Transfer (ICT) 2024.
Lima mahasiswa tersebut yakni Alexander Ashari, Afrida Cahya Mutiarani, Nafiah Rahma Setyana, Nisafatiha Putri Sholiha dan Jenifer Amalia Dewi. Kelima mahasiswa keperawatan UMY ini akan melaksanakan kredit transfer di International Islamic University Malaysia (IIUM) selama satu semester mulai bulan Oktober 2024 sampai Februari 2025. Dalam menjalankan program ini, kelima mahasiswa UMY menerima dana hibah sebesar 188 juta rupiah atau sekitar 46 ribu Ringgit Malaysia.
Wulan Noviani., Ns., MM., M.Kep., Ph.D dosen sekaligus staf Kerja Sama Luar Negeri Prodi Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Keperawatan (FKIK) UMY mengatakan salah satu faktor lolosnya tim mahasiswa keperawatan UMY ini karena UMY juga menerima mahasiswa inbound dari IIUM yang sudah diinformasikan melalui proposal, sehingga menjadi pertimbangan dan penilaian lebih.
“Salah satu faktor kita bisa lolos pendanaan hibah ICT dari Kemdikbudristek ini karena UMY juga punya student inbound dari IIUM sebanyak 12 mahasiswa yang akan mengikuti program summer school. Karena di proposal kita mencantumkan informasi mahasiswa dari IIUM yang inbound ke UMY jadi ketika penilaian proposal kami menjadi pertimbangan besar juga dan nilai lebih sehingga kami bisa lolos,” jelas Wulan saat ditemui Tim Humas UMY pada Selasa (25/6).
Selain itu Wulan juga mengemukakan bahwa penyesuaian kurikulum antara UMY dan IIUM menjadi satu tantangan yang harus dihadapi mahasiswa untuk dapat beradaptasi ke depannya agar masa studi sesuai dengan target. “Penyesuaian kurikulum yang berbeda jadi kredit transfer antara UMY dan IIUM. Kami mencoba penyesuaian kredit transfer yang akan mahasiswa kami dapatkan dari sana yang kemudian kami adaptasi supaya mereka tetap bisa sesuai dengan masa studinya tiga setengah tahun,” tandas Wulan.
Dengan menerima dana hibah dari program ICT Kemdikbudristek ini Wulan menganggap dapat membuka peluang bagi mahasiswa dalam menambah nilai diri dan meningkatkan kualitas belajar. “Dengan mendapatkan dana hibah ini artinya kita sangat membuka peluang dan kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan global experience. Kemudian mereka juga akan mendapatkan kesempatan untuk bisa berinteraksi dengan civitas di IIUM, menambah personal value mereka serta meningkatkan kualitas belajar,” tutur Wulan.
Selanjutnya Wulan berharap agar kelima mahasiswa ini dapat mengembangkan diri dan bisa mengikuti kegiatan-kegiatan di IIUM yang tidak didapatkan di UMY sehingga mengasah softskill dan hardskill yang dimiliki. Tidak lupa hal ini juga akan membawa dampak bagi mahasiswa lainnya untuk bersaing dan meningkatkan keunggulan. Ke depannya Wulan dan tim akan mencoba apply ICT sampai ke Eropa.
“Harapan kami insha Allah mereka akan bisa mengembangkan diri baik secara akademik maupun non akademik. Kami berharap mereka akan mengikuti kegiatan-kegiatan yang mungkin tidak bisa didapatkan di UMY, jadi hardskill dan softskill nya meningkat. Untuk mahasiswa keperawatan lainnya juga akan membawa dampak yang baik, mereka akan meningkatkan motivasi untuk bisa bersaing, meningkatkan competitive advantage atau keunggulan bersaing untuk bisa bersaing secara global. Ke depannya kami akan mengikuti ICT lagi dan mencoba untuk apply sampai ke Eropa,” pungkas Wulan. (Ndrex)