GOWA, Suara Muhammadiyah - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar kegiatan pengabdian di Pesantren Darul Fallaah, Bissoloro, Kabupaten Gowa. Pengabdian ini merupakan bagian dari upaya memperkuat literasi digital dan pemberdayaan lingkungan bagi para guru dan santri di pesantren tersebut.
Tim PKM dipimpin oleh Dr. Muh. Arief Muhsin, dengan anggota Prof Safiuddin, dan Lukman Anas MT. Kegiatan PKM ini mengusung dua fokus utama. Pertama, pelatihan literasi digital yang mencakup adaptasi penggunaan sistem teknologi informasi dan machine learning (ML).
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan para guru dalam memanfaatkan teknologi digital secara efektif di dalam proses pembelajaran. Kedua, tim juga memberikan pelatihan pembuatan pestisida ramah lingkungan sebagai bentuk kontribusi pada sektor pertanian pesantren," ujar Arief Muhsin, di Pesantren Darul Fallaah, Bissoloro, Sabtu, 14 September 2024.
Program yang dilaksanakan pada September 2024 ini didanai oleh Kemendikbud Ristek melalui program pemberdayaan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong integrasi antara penguatan literasi digital dengan pemberdayaan lingkungan, yang diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi para guru dan santri di pesantren," tambah Arief.
Selain memberikan pelatihan, tim PKM juga turut mempererat silaturahmi dengan para pengajar dan wali santri melalui forum Pengajian Terpadu yang menjadi bagian dari agenda kegiatan.
Direktur Pesantren Darul Fallaah Unismuh, Dr. Dahlan Lamabawa, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini. Menurutnya, program literasi digital dan pemberdayaan lingkungan yang dilaksanakan oleh Tim PKM Unismuh Makassar sangat relevan dengan kebutuhan pesantren saat ini.
“Kami sangat berterima kasih atas kontribusi Tim PKM Unismuh dalam memperkuat literasi digital dan pemberdayaan lingkungan di Pesantren Darul Fallaah. Program ini sangat membantu para guru dan santri dalam memanfaatkan teknologi secara bijak dan berkelanjutan, serta mendorong kesadaran lingkungan yang lebih tinggi di kalangan pesantren,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru bagi para guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam metode pengajaran, sekaligus mempraktikkan cara-cara pertanian yang lebih ramah lingkungan.
“Harapan kami, program ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi dapat terus berlanjut dengan kegiatan-kegiatan lainnya yang bermanfaat untuk kemajuan pesantren,” pungkas Dahlan.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan dapat tercipta sinergi berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pemberdayaan di Pesantren Darul Fallaah Bissoloro. (Hadi/Cris)