Upaya Aisyiyah Kabupaten Sukabumi Bumikan Tradisi Ketarjihan

Publish

5 May 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
368
Kajian Tarjih di Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Kajian Tarjih di Universitas Muhammadiyah Sukabumi

SUKABUMI, Suara Muhammadiyah - Ahad, 5 Mei 2024 Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sukabumi kembali menggelar Kajian Ketarjihan rutin, yang biasa dilaksanakan pada Ahad pertama setiap awal bulan di masjid Al Umm Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Kali ini tema kajiannya lebih fresh dari biasanya. Sebelum Ramadan, kajian ini dilakukan secara beruntut membedah buku Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (HPTM) akan tetapi setelah Ramadan ini memilih tema “Tanya Jawab Agama, Kompilasi Fatwa Tarjih Episode 1” yang disampaikan oleh pemateri tetap di program ini, yakni Ustadz Aris Alfian Riswandi, S.Pd.I yang merupakan Mudir di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Cibadak, Kabupaten Sukabumi dan sekaligus Wakil Ketua PDM Kabupaten Sukabumi Bidang Tabligh dan LPCR.

Ustadz Aris menyampaikan bahwa banyaknya pertanyaan yang muncul di masyarakat terkait bab Fiqh. Pada Episode pertama ini beliau menyampaikan mengenai hal-hal yang membatalkan Wudhu’ menurut pandangan Fatwa Tarjih. Beliau membahas mulai dari siapa saja yang termasuk makhrom dan bukan makhrom, kemudian dilanjutkan esensi dari hal yang menyebabkan batalnya wudhu, yakni segala sesuatu yang keluar dari depan atau belakang kita (dubur) maka itulah yang menjadi pembatalnya wudhu, dan yang paling menjadi ramainya pembahasan adalah mengenai pertanyaan, apakah bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan meski suami istri itu menjadikan batalnya wudhu?

Menurut pemaparan ustadz Aris, ada tiga perbedaan pendapat dikalangan ulama, yang meyakini bahwa bersentuhan kulit antara laki-laki dan Perempuan bisa menjadi pembatal wudhu’ menurut imam syafi’i, pendapat kedua adalah tidak menjadi penyebab pembatal wudhu, dan pendapat yang ulama yang ke tiga adalah jika bersentuhannya disertai dengan syahwat maka batal wudhu dan jika tidak maka tidak menjadi pembatal wudhu.

Namun dikarenakan kita berada di persyarikatan Muhammadiyah kita harus patuh dengan fatwa yang menjadi rujukan kita, hadits-hadits yang dipilih oleh Muhammadiyah adalah tatkala Aisyah sedang tertidur dan mencari Rasulullaah ia mendapati Rasulullaah SAW sedang melaksanakan sholat persis disebelah bunda Aisyah tertidur, sehingga Ketika Rasulullaah hendak bersujud maka Rasulullaah menggeser kaki Aisyah yang menghalangi tempat sujud beliau.

Kemudian kisah lain, Rasulullaah SAW mencium salah satu istri beliau (Aisyah RA) kemudian beliau melaksanakan shalat tanpa melakukan pengulangan wudhu, hadits ini menjadi rujukan Tarjih Muhammadiyah bahwa bersentuhan kulit antara laki-laki dan Perempuan tidaklah menjadi penyebab pembatalnya wudhu’. 

“Utsman bin Abi Syaibah menuturkan kepada kami, ia berkata, ‘Waki’ menuturkan kepada kami, ia berkata, ‘Al A’masy menuturkan kepada kami, ia berkata, ‘Dari Habib, dari Urwah, dari Aisyah Radhiallahu’anha, ‘Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mencium salah seorang istrinya (yaitu Aisyah sendiri), kemudian beliau keluar untuk salat dan tidak berwudu lagi.’ Urwah lalu berkata, ‘Siapa lagi jika bukan engkau wahai Aisyah.’ Kemudian Aisyah tertawa.” Abu Daud mengatakan, ‘Demikian juga diriwayatkan dari Zaidah dan Abdul Hamid Al Himmani dari Sulaiman Al A’masy." Begitu tutur ustadz Aris dalam menjabarkan hadits yang menjadi rujukan Tarjih Muhammadiyah.

Program Kajian Ketarjihan ini menjadi program unggulan Majelis Tabligh dan Ketarjihan PDA Kabupaten Sukabumi yang dirintis sejak bulan November tahun 2023 lalu, berkolaborasi dengan Majelis Tabligh IMM dan LDK Al Umm semoga kegiatan ini yang dihadiri oleh ibu-ibu PDA, ibu-ibu dari seluruh cabang dan ranting yang ada di kabupaten Sukabumi dan Sebagian bapak-bapak dari Cabang dan Rantingpun ikut memeriahkan menjadi tradisi yang membawa kebermanfaatan.

Di akhir acara kami juga membagikan sedekah sayuran yang didapatkan dari para donatur yang menitipkan sedekahnya kepada MTK, sayuran yang dibeli dari mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sukabumi ini juga menjadi kolaborasi yang indah disetiap kegiatan rutinan ini. Barakallaah semoga Allaah meridhoi perjuangan kita di Muhammadiyah dan Aisyiyah tercinta ini, sebagai wadah berdakwah, ladang pahala dan juga menjalankan Amanah yang telah diberikan, Amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allaah SWT. (Ika Sofia Rizqiani)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhamamdiyah – SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta mengadakan Gelar Karya P....

Suara Muhammadiyah

7 May 2024

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Prof Dr H A....

Suara Muhammadiyah

19 October 2023

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah - Dalam rangka pemilihan Rektor baru untuk periode 2024-2028, Universit....

Suara Muhammadiyah

22 April 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Revisi Undang-Undang (UU) tentang Penyiaran terus menuai prote....

Suara Muhammadiyah

24 May 2024

Berita

PALANGKARAYA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Disaster Manag....

Suara Muhammadiyah

26 October 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah