Dukung UMKM dan Pendataan Anggota Muhammadiyah
JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Saintek Muhammadiyah, Husni Amriyanto, mengapresiasi kerja sama Universitas Saintek Muhammadiyah dengan PT Finnet Indonesia (Finnet), salah satu anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dalam pengembangan dan implementasi platform WA Bot.
Amriyanto berharap, melalui platform ini dapat membantu percepatan pendataan anggota Muhammadiyah. Hal ini disampaikan pada penandatanganan kerja sama antara Universitas Saintek Muhammadiyah dan Finnet serta Soft Launching Platform WA Bot yang diselenggarakan pada 29 Agustus 2024 di Hotel Artotel Suites Bianti, Jl. Urip Sumoharjo, Yogyakarta.
“Baru sebagian kecil warga Muhammadiyah yang memiliki kartu tanda anggota (KTA). Saya berharap kerja sama ini dapat membantu mempercepat pendataan anggota Muhammadiyah dengan menggunakan platform digital. Platform ini juga diharapkan dapat menunjang sektor lain seperti UMKM atau ekonomi, pendidikan dan kesehatan”, kata Amriyanto dalam sambutannya, Kamis (29/8/2024).
Penandatanganan dan soft launching dihadiri oleh Husni Amriyanto selaku BPH Universitas Saintek Muhammadiyah, M. Arief Sutisna, Wakil Rektor II yang membidangi keuangan dan usaha. Selain itu, hadir juga Haikal Djauhari dan Bambang Priambodo yang mewakili Mentari Teradaya Digital, unit usaha Universitas Saintek Muhammadiyah yang akan berperan sebagai operator Platform WA Bot. Sementara itu, dari Finnet dihadiri oleh Direktur Enterprise Business Aziz Sidqi, VP Enterprise Fulfillment Delivery Roosdiono, VP Payment Gateway Business Anugrah Shaputra, dan VP Bill Payment Business M. Wasi’ul Hakim.
Dalam sambutannya, Roosdiono mengatakan Finnet siap mendukung transformasi digital Persyarikatan Muhammadiyah melalui empat pilarnya yaitu pendidikan, ekonomi, sosial dan kesehatan. Lebih lanjut Roosdiono mengemukakan mengapa menggunakan WA Bot, karena pengguna WA di Indonesia saat ini lebih dari 100 juta orang, tidak hanya warga yang tinggal di perkotaan, tetapi juga warga di pedesaan. Fitur yang saat ini disiapkan bersama Universitas Saintek Muhammadiyah adalah pendataan anggota dan UMKM Muhammadiyah.
Rektor Universitas Saintek Muhammadiyah, Faiz Rafdhi, mengatakan sejumlah alasan penting mengapa kerja sama pengembangan dan implementasi platform ini dilakukan. Pertama, putusan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta tentang Risalah Islam Berkemajuan (RIB), dalam manhajnya disebutkan pentingnya “memanfaatkan teknologi dan ilmu pengetahuan” serta mendorong “gerakan amal yaitu pentingnya pelembagaan amal saleh yang berorientasi pada pemecahan problem-problem kehidupan, seperti lembaga-lembaga kedermawanan, kesejahteraan, pemberdayaan, pendidikan, dan kesehatan.
Di era digital, platform ini tentu menjadi bagian penting dari gerakan amal sebagaimana rumusan RIB. Universitas Saintek Muhammadiyah yang memfokuskan diri pada bidang rekayasa digital serta mengusung tagline Unggul, Sinergi, Madani dalam gerak langkahnya tentu terpanggil menjadi bagian dari gerakan amal tersebut.
Kedua, ini merupakan tonggak dan semangat baru bagi Universitas Saintek Muhammadiyah yang usianya masih belia sejak berubah dari STMIK Muhammadiyah Jakarta pada 2022. Diketahui Universitas Saintek Muhammadiyah memiliki enam program studi yaitu Sistem Informasi, Teknik Informatika, Sains Data, Film dan TV, Sains Komunikasi, serta Enterpreneurship (Kewirausahaan), yang semuanya fokus pada rekayasa digital. Dua di antara program studi tersebut merupakan program studi pertama yang dimiliki Perguruan Tinggi Muhammadiyah/ Aisyiyah (PTMA), yaitu prodi Film dan TV serta Sains Komunikasi.
Universitas Saintek Muhammadiyah dan Finnet sepakat akan melakukan Grand Launching bersamaan dengan Milad Muhammadiyah pada 18 November 2024 dengan Lokasi acara yang akan ditentukan kemudian.