MEDAN, Suara Muhammadiyah - Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara, Dr dr Kamal Basri Siregar dikukuhkan menjadi guru besar Universitas Sumatera Utara (USU), Senin (17/2). Pengukuhan dilakukan Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin MSi bersama lima guru besar lainnya.
Pengukuhan enam guru besar USU dari beberapa bidang kepakaran itu menjadi momen penting bagi dunia pendidikan tinggi, khususnya di lingkungan USU, sebagai bentuk pengakuan terhadap kontribusi para akademisi. Berlangsung di Gelanggang Mahasiswa USU.
Enam guru besar yang dikukuhkan masing-masing Prof. Dr. Dra. Mahriyuni, M.Hum dan Prof. Dr. Dwi Widayati, M.Hum dari Fakultas Ilmu Budaya; Prof. Dr. dr. Bintang Yinke Magdalena Sinaga, M.Ked (Paru), Sp.P(K), Prof. Dr. dr. Julandi Harahap, MA, FISPH, FISCM, M.Kal, dan Prof. Dr. dr. Kamal Basri Siregar, M.Ked (Surg), Sp.B Subsp.Onk(K) FICS, M.H.Kes dari Fakultas Kedokteran; serta Prof. Dr. Drs. Open Darnius Sembiring, M.Sc dari Fakultas Vokasi.
Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa pengukuhan ini merupakan bagian dari perjalanan panjang USU dalam membangun ekosistem akademik yang lebih kuat. Ia mengungkapkan bahwa sejak tahun 2024, USU telah mengukuhkan 52 Guru Besar, dengan tambahan 18 Guru Besar baru sejak Januari hingga Februari 2025.
“Tantangan terbesar bagi seorang akademisi bukan hanya mencapai posisi ini, tetapi juga menjaga konsistensi dalam pengajaran, penelitian, serta penyebarluasan ilmu pengetahuan untuk kemajuan peradaban,” ujar Muryanto.
Selain itu, Rektor USU juga menekankan bahwa peran Guru Besar tidak hanya terbatas dalam ruang kelas, tetapi juga dalam memberikan wawasan yang lebih luas bagi masyarakat. Ilmu pengetahuan harus terus berkembang dan mampu menjawab tantangan zaman, sehingga para akademisi harus terus berkolaborasi dan membuka diri terhadap pengalaman di luar kampus, baik dalam dunia pemerintahan maupun industri.
“Menjadi seorang Guru Besar bukanlah pencapaian individu semata, melainkan hasil dari kolaborasi yang erat dengan banyak pihak,” tuturnya.
Salah satu Guru Besar yang dikukuhkan, Prof. Dr. dr. Kamal Basri Siregar M.Ked (Surg) SubSp.B.Onk (K) FICS, MH.Kes, dosen tetap di Fakultas Kedokteran USU. Kamal Basri pada pengukuhan guru besar itu menyampaikan orasi ilmiah dengan judul "Liquid Biopsy Sebagai Inovasi Revolusioner dalam Diagnosis, Prognosis dan Pendekatan Terapi Kanker Masa Depan".
Kamal Basri Siregar yang dilahirkan di kota salak Padangsidimpuan 13 Desember 1960 itu, selain menjadi dosen di FK USU juga menjadi Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Haji Adam Malik, Kepala Hospital Disaster di RSUP Haji Adam Malik, Anggota Dewan Pakar IDI Sumatera Utara dan Kepala KSK Onkologi RSUP Haji Adam Malik.
Kanker Penyebab Tertinggi Kematian
Kamal Basri menegaskan bahwa kanker masih menjadi penyebab tertinggi kematian di Indonesia. Kata Kamal Basri, kanker payudara saat ini merupakan salah satu kanker yang paling banyak didiagnosis dan penyebab kematian. Saat ini diperkirakan ada 2,3 juta kasus (kanker) payudara baru di seluruh dunia dan di Indonesia ditemukan ada 65.858 kasus baru atau sebesar 16,6 % dari seluruh kasus kanker.
"Jumlah kemarian akibat kanker terus meningkat dan menjadi kanker penyebab kematian utama di seluruh dunia," tegas Kamal Basri, alumni Fakultas Kedokteran Udayana, Bal itu. Pada tahun 2020 dilaporkan terjadi sebanyak 684.996 kasus kematian (dunia) dan sebanyak 22.430 kematian di Indonesia.
Namun disampaikan bahwa penyakit kanker tidak selalu mengakibatkan kematian. Penyakit ini secara signifikan menurunkan kualitas hidup dan pengobatannya memerlukan biaya yang relatif besar.
Teknologi Liquid Biopsy hadir sebagai teknologi inovatif yang memungkinkan deteksi materi genetik tumor dan cairan tubuh, seperti darah tanpa perlu prosedur biopsi jaringan yang invasif. Teknologi Liquid Biopsy ini, jelas Kamal Basri Siregar menawarkan cara yang lebih akurat dan dinamis dalam memahami keragaman genetik serta perkembangan tumor secara real-time.
PWM Sumatera Utara Sampaikan Tahniah
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution menyampaikan rasa syukur dan tahniah atas pengukuhan jabatan akademis Kamal Basri Siregar, Wakil Ketua PW Muhammadiyah sebagai guru besar bidang kepakaran Ilmu Bedah (Onkologi). Tentu saja, dengan pengukuhan guru besar ini dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih berarti kepada masyarakat, khusus penderita kanker.
Pengukuhan Guru Besar Kamal Basri Siregar dihadiri unsur anggota PWM Sumut lainnya, seperti Ali Imran Sinaga, Muhammad Qorib, Mario Kasduri, Mahmud Yunus Daulay, Mutholib. Hadir juga pada acara pengukuhan itu, Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani MAP. (Syaifulh/Diko)