Wasathiyah itu Bergerak Dinamis, Progresif dan Praksis

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
113
Pengajian Ramadan 1446 H

Pengajian Ramadan 1446 H

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendy menegaskan bahwa konsep wasathiyah dapat dimaknai sebagai sikap unggul. Dan dari sikap inilah Muhammadiyah disegani. Dalam konteks ini, Muhammadiyah, di bawah kepemimpinan KH Ahmad Dahlan, dikenal sebagai organisasi yang sangat akomodatif, baik terhadap pemerintah Belanda maupun kesultanan Yogyakarta. Pada masa-masa awal berdirinya, KH Ahmad Dahlan tidak mengambil pendekatan konfrontatif dalam menyebarkan dakwahnya. Namun, lambat laun seiring dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia, tokoh-tokoh Muhammadiyah mulai bergerak menggalang kekuatan politik.

“Tantangan kita saat ini adalah bagaimana menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi yang unggul. Wasathiyah yang kita usung bukan sekadar berada di tengah, melainkan wasathiyah yang berkeunggulan,” ujarnya di UMY Dormitory (5/3).

Muhammadiyah adalah organisasi yang memiliki potensi besar untuk melakukan transformasi. Haedar Nashir pun menganini hal tersebut dengan mengatakan bahwa Muhammadiyah sebenarnya merupakan contoh nyata dari wasathiyah Islam berkemajuan. “Meski mungkin belum semua dari kita sampai pada kesimpulan ini, tugas kita adalah merajut benang merah antara nilai-nilai Muhammadiyah dengan pembentukan karakter sejati di tengah dinamika berbangsa dan bernegara yang terus berubah,” pungkasnya di acara penutupan Pengajian Ramadan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1446 H.

Menurut Haedar, isu soal wasathiyah sendiri baru muncul dalam 10 tahun terakhir. Wasathiyah Islam tidak hanya berarti berada di tengah, tetapi juga mampu bergerak secara dinamis, progresif, dan praksis untuk kepentingan umat.

Pengajian Ramadan kali ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan pemikiran. Jika kita hanya berada di zona nyaman, kita akan tertinggal oleh zaman. Pendidikan dan ekonomi adalah dua pilar penting bagi kemajuan suatu negara. Di Muhammadiyah, siapa pun yang memiliki ide dan inisiatif, dialah yang akan bertindak. Inilah bentuk penghayatan dan penghikmatan kita terhadap nilai-nilai organisasi.

“Mari kita ubah kerangka berpikir dan gerakan kita menjadi lebih wasathiyah, yaitu bergerak secara dinamis, progresif, dan tetap berada di jalur yang unggul serta disegani. Dengan demikian, Muhammadiyah akan terus relevan dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan umat manusia,” ungkapnya. (diko)

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Berbagai aktivitas yang dilakukan manusia, terutama yang berkaitan ....

Suara Muhammadiyah

20 October 2023

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mencatat prestasi ge....

Suara Muhammadiyah

27 January 2025

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Setelah menjalani pembelajaran selama tempo 3 tahun, sebanyak....

Suara Muhammadiyah

23 June 2024

Berita

PADANGPANJANG, Suara Muhammadiyah - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir,M....

Suara Muhammadiyah

4 November 2023

Berita

PALANGKA RAYA, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Kalimantan Tengah (PWNA Kalt....

Suara Muhammadiyah

23 December 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah