BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 40 mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh di yudisium semester genap tahun akademik 2022/2023, terdiri dari program studi Pendidikan Agama Islam, Tadris / Pendidikan Bahasa inggris, Perbankan Syariah dan Tadris Pendidikan Matematika.
Kegiatan yudisium kali sangatlah berbeda dengan Fakultas yang ada karena, didalam kegiatan dipadukan dengan orasi ilmiah tentang “memajukan pendidikan dan proses kehidupan modern,” oleh Dr. Taifiq Abdul Rahim. Sedangkan seluruh rangkaian kegiatan yudisium Program Sarjana Strata Satu Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) dibuka oleh Dekan FAI Dr. Rosnidarwati, S. Ag., M. A.
Sedangkan ketua prodi Pendidikan Agama Islam Ema Sulastri, S. Pd., M. Pd, Tadris Matematika Ketua Program Studi Nailul Authari, S. Pd. I, M. Pd, Tadris Biologi ketua Program Studi Cut Novrita Rizki, S. Pd., M. Sc, Tadris Bahasa Inggris Ketua Prodi Rahmatun Nisa S. Pd I., M. Pd, dan Tadris Perbankan Syariah Ketua Prodi Puji Aryani S.E., M. Si., Ph. D memberikan laporannya terkait dengan yudisium tersebut.
Dalam laporannya Wakil Dekan Bidang Akademik Qurratu Aini, S. Si., M. Pd menyampaikan laporan penyelesaian studi tahap akhir pada 5 prodi di FAI UNMUHA semester genap tahun 2022/2023, menghasilkan sarjana strata satu sebanyak 40 orang terdiri dari 16 laki-laki dan 24 wanita.
Prodi PAI laki-laki 7 orang dan wanita 4 orang total 11 orang, presentasi kelulusan 28%, prodi tadris Matematika wanita 2 orang dengan presentase 5%, prodi Tadris Bahasa inggris laki-laki 1 orang sedangkan perempuan 1 orang total 2 orang dengan presentase 5%, TEN laki-laki 5 orang perempuan 7 orang total 12 orang dengan presentase 30%, prodi PSY laki-laki 3 perempuan 10 total 13 orang dengan presentase 32,5%. Dilihat dari segi jenis kelamin dari ke 5 prodi yang ada laki-laki 40% dan perempuan 60% dari total lulusan.
Dari peridikat yudisium lulusan dengan pujian sebanyak 25 orang terdiri dari prodi perbankan syariah 9 orang, prodi Bahasa inggris 7 orang, prodi pendidikan agama islam 7 orang, prodi matematika dan prodi biologi masing-masing berjumlah 1 orang. Lulusan dengan sangat memuaskan sebanyak 15 orang dengan rincian prodi Bahasa inggris 5 orang, prodi pendidikan agama islam 4 orang, prodi perbankan syariah 4 orang, prodi matematika dan prodi biologi masing masing 1 orang.
Kegiatan yudisium dipadu dengan Orasi ilmiah ini sangat menarik karena mengundang akademisi senior Dr. Taufiq Abdul Rahim Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh yang bertugas sehari-hari sebagai Badan Pembina Harian (BPH) di Universitas Muhammadiyah Aceh dalam orasinya menyampaikan dalam konteks kehidupan yang terus berubah serta kesadaran untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sudah dilakukan secara berproses dengan jenjang terendah, dan berlangsung secara ilmiah, sistimatis dan metodologi.
Sehingga dalam kehidupan manusia modern dilaksanakan dengan tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat dan lingkungannya. Perkembangan inilah kemudian merangsang daya pikir manusia untuk mengembangkannya disebut dengan logika (Aristoteles 348-322 sebelum masehi) karyanya To Organon kata Taufiq A. Rahim
Dengan demikian pendidikan dan ilmu pengetahuan manusia mesti menggunakan logika. Dalam kehidupan modern proses pendidikan harus direncanakan dengan benar, terorganisir, saling mendukung sebagai bahan evaluasi sebagai tolak ukur untuk melakukan perobahan. Sedangkan logika menurut George F. Kneller dalam bukunya Logic of Lenguage Edication (1966), mendifinisakan logika sebagai penyelidikan dasar-dasar dan metode berfikir benar. Ungkap Taufiq A, Rahim
Taufiq A. Rahim juga mengupas tentang dinamika pendidikan dan modernism yang pada prinsipnya manusia dan masyarakat modern ditandai dengan perubahan cara pandang, fenomena serta berfikir lebih maju, didukung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. dalam hal ini Cangara (2009) menyatakan unsur komunikasi dan informasi meliputi pesan, media, penerima dan efek. Maka komunikasi pendidikan berlangsung dengan adanya intraksi.
Diakhir orasinya beliau menyampaikan, diperlukan kerja serta kinerja profisional dalam mengurus serta memajukan pendidikan selaras dengan proses kehidupan yang modern dengan berbagai turunan fasilitas yang harus dipenuhi. Tutup Taufiq A. Rahim. (Agusnaidi B/Ha)