YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta mewisuda sebanyak 137 siswa sekolah dan madrasah Muhammadiyah se-Kota Yogyakarta, Ahad (11/5). Acara ini berlangsung di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Hadir dan memberi sambutan Ketua PDM Kota Yogyakarta Aris Madani. Ia menyampaikan tahniah atas keberhasilan para siswa menyelesaikan hafalan Al-Qur’an secara tuntas. Termasuk orang tua dan para guru yang telah begitu rupa dalam mendampingi dan mendidik dengan baik.
“Sehingga dapat menghafalkan dan mencapai keberhasilan seperti yang diraihnya saat ini,” katanya.
Secara khusus, Aris menyampaikan terima kasih kepada orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di Muhammadiyah. Menurutnya, layanan pendidikan yang diberikan oleh Muhammadiyah sangat tepat sesuai dengan kebutuhan anak.
“Kami memberikan layanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan anak agar tumbuh kembang secara optimal jiwa dan raganya, kognisi, psikomotor, afeksinya, sehingga mereka siap melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan penuh percaya diri berkompetisi dan berfastabiqul khairat,” jelasnya.
Aris sangat bangga dengan para siswa yang mampu menghafal Al-Qur’an dengan kemampuan luar biasa. Namun, Ia meminta agar tidak stagnan dalam hafalan hari ini, mesti dilanjutkan dengan hafalan-hafalan berikutnya.
“Menjadi hafidz dan hafidzoh yang khatim, mutqin, itulah harapan kami. Raih cita-citamu setinggi langit para siswaku tercinta. Semoga kelak kalian akan memakaikan mahkota kepada orang tua kalian di hari Kiamat, sungguh mengharukan dan membanggakan kami sebagai orang tua,” ucapnya.
Pada saat yang sama, Aris berpesan kepada para wisuda tahfidz, agar terus menghasilkan prestasi-prestasi terbaik lainnya. Jangan berhenti berproses dan berlatih.
“Teruslah maju dan berprestasi sebagaimana prestasi yang sudah di raih selama ini, bahkan lebih hebat lagi nanti. selain prestasi akademik olahraga seni dan keterampilan juga hafalan Al-Qur’an,” tandasnya.
Fathul Mubin, perwakilan Majelis Dikdasmen-PNF PWM DIY, mengapresiasi perjuangan para siswa yang telah berhasil menghafalkan Al-Qur’an. “Karena itu merupakan anugerah dari Allah,” sebutnya. Ia juga menegaskan, Al-Qur’an sebagai mukjizat yang luar biasa.
“Al-Qur’an turunnya tidak semuanya per surat, tapi juga bisa pisah-pisah. Namun, Al-Qur’an bisa di susun sedemikian rupa. Karena Al-Qur’an bersifat tauqifi (penyusunannya dituntun langsung oleh Allah),” tegasnya.
Termasuk sumber kebahagiaan. “Siapa pun yang berdekatan dengan Al-Qur’an, pasti bahagia,” tambahnya.
Kabag Kesra Setda Kota Yogyakarta Hilmi Arifin sangat optimis kepada sekolah dan madrasah Muhammadiyah yang telah mencetak para hafidz Al-Qur’an. “Akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa berakhlak mulia,” tandasnya. (Cris)