METRO, Suara Muhammadiyah – Gemuruh tepuk tangan membahana di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah (UM) Metro, pada 30 November 2025, saat barisan pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah Lampung naik ke panggung kehormatan. Dalam Resepsi Milad Muhammadiyah ke-113, Tapak Suci tidak hanya hadir sebagai penjaga keamanan, tetapi menjadi bintang utama berkat deretan prestasi gemilang di kancah nasional hingga internasional.
Sebanyak 14 atlet dan kader Tapak Suci menerima penghargaan khusus dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung atas dedikasi mereka mengharumkan nama persyarikatan dan daerah. Prestasi yang ditorehkan tidak main-main, mulai dari medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut hingga juara di Kejuaraan Dunia Pencak Silat.
Nama-nama seperti Farhan Anas Wibisono (Kader Kepala asal Metro) yang meraih Juara 1 Kejuaraan Dunia, serta Muhammad Wildan (Kader Kepala asal Tanggamus) yang memborong Juara 1 PON Sumut-Aceh sekaligus Juara 1 Kejuaraan Dunia di Abu Dhabi, menjadi bukti dominasi Tapak Suci Lampung.
Momen sakral terjadi saat prosesi pelantikan kenaikan tingkat kader. Suasana hening dan khidmat menyelimuti venue ketika para pendekar mengucapkan ikrar setia. "Dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah," gema semboyan khas Tapak Suci tersebut diucapkan serentak, menandai komitmen mereka untuk menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar melalui seni bela diri.
Prosesi pelantikan ini dipimpin langsung atas nama Pimpinan Pusat Tapak Suci, mengukuhkan mereka sebagai Kader Kepala, Kader Madya, dan Kader Muda yang siap mengemban amanah dakwah.
Ketua PWM Lampung, Prof. Dr. H. Sudarman, M.Ag., secara khusus membacakan satu per satu nama para juara di hadapan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Abdul Mu'ti. Selain Farhan dan Wildan, penghargaan juga diberikan kepada Fiki Yoga Setiawan, Suprapti Wahyu, Syafa Indah Safitri, Aziz Feriando, Sofi Nur Takiah, Okta Legiana, Sadan Ahmed, Rizki Angel, Muhammad Rizki Tama, Salwa Naila, Arif Saputra, dan Julian Syahputra.
Menteri Abdul Mu'ti dalam tausiyahnya pun sempat menyinggung keberadaan Tapak Suci dengan nada jenaka namun bangga, mengingatkan agar para pendekar senior tetap menjaga stamina dan tidak semaput (pingsan), sembari mengapresiasi peran mereka dalam pendidikan karakter .
Dominasi Tapak Suci Putera Muhammadiyah di panggung Resepsi Milad ke-113 ini menegaskan bahwa seni bela diri ini bukan sekadar ekstrakurikuler biasa, melainkan kawah candradimuka yang terbukti melahirkan juara dunia. Melalui perpaduan kekuatan fisik, keteguhan iman, dan akhlak mulia yang tercermin dalam semboyan serta prestasi para atletnya, Tapak Suci Lampung telah membuktikan diri sebagai garda terdepan dalam menjaga marwah persyarikatan sekaligus mengharumkan nama bangsa di mata dunia. (pri/fajrs)


