MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) menerima kunjungan benchmarking penjaminan mutu dan pengembangan program studi dari 14 Perguruan Tinggi dalam naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara. Acara ini berlangsung pada Rabu, 18 September 2024, di Ruang Rapat Senat, lantai 17, Gedung Iqra, Kampus Unismuh.
Rombongan tersebut dipimpin Rektor Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Prof Safrida. Mereka didampingi Perwakilan LLDIKTI Wilayah IX Irawan Sukman dan Suryaningsih.
Sementara itu, dari pihak Unismuh, hadir Rektor Unismuh, para Wakil Rektor, Ketua Badan Penjaminan Mutu (BPM), serta seluruh dekan dan ketua lembaga di lingkungan Unismuh.
Tujuan Benchmarking
Perwakilan LLDIKTI Wilayah, Irawan Sukma, dalam pengantarnya menyebut bahwa kunjungan mereka dalam rangka melihat praktik baik penjaminan mutu di perguruan tinggi Unggul. Unismuh menjadi tujuan, karena merupakan salah satu perguruan tinggi terakreditasi Unggul di LLDIKTI Wilayah IX.
"Sebenarnya, awalnya ada 19 perguruan tinggi yang ingin hadir di Unismuh, namun karena ada kegiatan lain yang tidak kalah penting, yang hadir sebanyak 14 perguruan tinggi," ungkap Irawan.
Selain itu, kunjungan tersebut bertujuan untuk menjalin Kemitraan dalam wujud penandatanganan Memarondum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman, dan Memorandum of Agreement (MoA) atau Perjanjian Kerja Sama.
Sementara itu, Ketua Rombongan, yang juga Rektor UISU Prof Safrida menyatakan bahwa benchmarking dilakukan dengan cara "learning by doing, dan doing by learning".
"Kami datang dengan rombongan besar, karena sekarang era kolaborasi, kita tidak dapat berdiri sendiri. Kami ingin banyak berdiskusi, belajar melihat, mendengar, dan mengadopsi sistem penjaminan mutu," ungkapnya.
Rektor Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda dalam sambutan penerimaannya, mengaku bahagia karena kampusnya dijadikan tujuan benchmarking. "Unismuh Makassar terakreditasi unggul dengan nilai 368, artinya masih kurang 32 poin untuk meraih keunggulan paripurna. Makanya kami merasa heran, dijadikan tujuan benchmarking, kami sendiri masih terus berbenah," ujarnya.
Dalam roadmap Unismuh 2044 yang terbagi menjadi 6 tahapan, lanjut Rakhim, memang pada tahap pertama (2020-2024), Unismuh telah menargetkan menjadi perguruan tinggi bereputasi nasional, dengan target akreditasi Unggul.
Rakhim menyebut, bahwa pencapaian akreditasi Unggul Unismuh dilakukan secara terencana (by design) bukan aspek keberuntungan (by accident). "Misalnya, sejak menargetkan akreditasi Unggul, kami membuat perencanaan anggaran berbasis kriteria akreditasi. Semua program Universitas mengacu pada target akreditasi Unggul," ujar nakhoda Unismuh itu.
Saat ini, lanjut Rakhim, Unismuh masuk pada tahap kedua roadmap (2024-2028). "Kami menargetkan menuju perguruan tinggi riset dan bereputasi internasional. Targetnya, periode ini masuk ring Asia," pungkasnya.
Dalam rangkaian acara ini, dilakukan penandatanganan dokumen Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara beberapa PTS dari LLDikti Wilayah I dengan Unismuh Makassar. Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang telah dibangun pada tahun 2023, serta menjadi langkah penting dalam mengimplementasikan Permen No. 52 tentang kerja sama perguruan tinggi.
Usai penandatanganan MoU dan MoA dilanjutkan dengan pemaparan Ketua BPM Unismuh Dr Burhanuddin seputar Sistem Penjaminan Mutu yang diterapkan di Unismuh, sehingga berhasil meraih akreditasi Unggul. Peserta menyimal dengan serius, dan mengajukan pertanyaan untuk perbaikan sistem penjaminan mutu di kampus masing-masing. (Hadi/Alle)