JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Dewan Pimpin Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta (DPD IMM DKI) gelar Digital Literacy Activism dengan tema “Competence for Civilization”. Kegiatan ini berlangsung Selama tiga hari, 24-26 September 2023 di Universitas Muhammadiyah Prof.. DR. Hamka.
Digital Literacy merupakan perkaderan pendukung yang dibuat oleh bidang Riset dan Pengembangan (RPK IMM DPD DKI). Diketahui kegiatan ini diikuti oleh seluruh kader IMM se-DKI Jakarta dengan jumlah 21 peserta.
Kegiatan ini dibuka dengan Opening Ceremony dan Stadium Generale yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi kepada peserta. Dalam kegiatan ini IMM DPD DKI mengundang para tokoh-tokoh penulis di Pemerintahan dan Muhamadiyah sebagai narasumber.
Rizky Salamah selaku (Koordinator Literasi Digital Kominfo RI), Ari Susanto (Sekretaris Riset Teknologi dan SDM Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah), Muhammad Dwi Fajri (Wakil Rektor IV Uhamka), Rifma Ghulam Dzaljad (Wakil Dekan II FISIP UHAMKA), Dwi Setyowati (Dosen FAI UHAMKA), dan Tsani Itsna Ariyanti (Jurnalis).
Muhammad Prayogo dan Bayu Jati selaku penyelenggara menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkat literasi digital di kalangan Kader IMM, karena saat ini Gerakan intelektual IMM sangat menurun.
“Gerakan intelektual IMM saat ini sangat menurun, pada kader IMM sudah menurun semangatnya untuk memasifkan Gerakan literasi dalam dunia digital.” Ujar Yogo.
Rizki Salamah yang merupakan perwakilan dari Kementerian Kominfo menyampaikan beberapa hal kepada peserta tentang kecakapan dalam dunia digital. Salamah menyampaika bahwa cakap digital tidak hanya bermain media social.
“Dalam cakap digital atau literasi digital tidak hanya sekedar bermain medsos dan menggunakan Hp, akan tetapi dalam literasi digital kita perlu memahami dan mengimplementasikan empat pilar dalam digital literasi yaitu, digital skill, digital ethics, digital culture, dan digital safety.” Ujar Salamah.
Lebih lanjut, perempuan yang akrab disapa Kiki ini menjelaskan bahwa, digital skill mencakup tentang kemampuan atau kecakapan untuk memanfaatkan media digital dalam kehidupan sehari-hari.
“Digital culture atau budaya digital terkait wawasan kebangsaan dalam berinteraksi di ruang digital, digital ethics atau etika digital terkait menjaga sikap dan menyesuaikan diri untuk tetap rasional, serta digital safety yang mencakup keamanan informasi,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Riset dan SDM PP Pemuda Muhammadiyah, Ari Susanto mengkritik Media IMM yang seharusnya kontiunitas dan memproduksi konten dakwah.
“Seharusnya media-media di IMM lebih kontiunitas serta memproduksi konten-konten berkemajuan atau dakwah-dakwah IMM dan Muhammadiyah, bukan haya ucapan-ucapan selamat dan sukses saja.”
Selama kegiatan berlangsung peserta selalu diminta untuk menulis resume materi yang disampaikan. Kemudian di hari terakhir peserta diminta untuk membuat esai tentang empat pilar literasi digital. Yaitu, anak muda dan literasi digital, pemuda dan realitas masa kini, dan gerakan literasi IMM (refleksi, autokritik, dan strateginya).
Dari hasil karya-karya peserta nantinya akan dibuatkan buku antologi, sehingga karya-karya peserta bisa menjadi sebuah hasil hanya dalam menggerakan literasi di kalangan kader IMM. (Dedi Mursadi)