MALANG, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tak hentinya berkarya. Kali ini, melalui Industrial Engineering Expo (IEE), Prodi Tekni Industri memamerkan karya-karya buatan mahasiswa 2020 dan 2021. Agenda yang dilaksanakan pada 18 Januari ini menarik banyak perhatian karena beragam inovasi teknologi dapat dipamerkan.
Amelia Khoidir, S.T., M.Sc selaku ketua pelaksana menyampaikan, pameran yang bertajuk Exploring Integrated System Design and Product Development ini merupakan agenda tahunan yang diadakan untuk mewadahi karya mahasiswa. Pada tahun ini, Teknik Industri menyelenggarakan dua pameran yaitu pengembangan produk bagi angkatan 2021 dan pameran perancangan sistem terpadu untuk angkatan 2020 yang baru dilaksanakan di tahun ini.
“Tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan capaian mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan teknik industri mereka dengan proyek-proyek nyata. Jadi tidak hanya memahami teori, tapi para mahasiswa juga didorong untuk menggunakan teorinya menjadi sebuah produk atau inovasi alat,” tambahnya.
Pada tahun ini, IEE memiliki penekanan pada inovasi mahasiswa yang berkaitan dengan Internet of Things (IoT) dan pengurangan limbah atau sampah. Sehingga, karya yang dipamerkan mahasiswa juga mengacu pada hal tersebut. Pameran ini menampilkan produk-produk unik seperti boneka yang dapat merespon pembicaraan, sarung tangan penerjemah bahasa isyarat, alat pendeteksi kebakaran hutan, dan lain sebagainya. Total, karya yang diperlihatkan di pameran ini berjumlah lebih dari 20 karya dari angkatan 2021 dan 30 karya dari angkatan 2020.
Salah satu karya yang paling menarik perhatian yaitu Tech-Smart Gloves. Sarung tangan penerjemah bahasa isyarat besutan Yoga Adiwinata Prayitno dan rekan setimnya ini berhasil mencuri perhatian khalayak ramai. Pasalnya, ketika sarung tangan digerakkan membentuk bahasa isyarat, secara otomatis sarung tangan tersebut akan menerjemahkan bahasa isyarat dan mengubahnya menjadi audio.
Sarung tangan ini dilengkapi dengan Arduino Flex Sensor yang dipasang di jari-jari sarung tangan. Sensor ini mampu mendeteksi perubahan pergerakan jari dan mengubahnya menjadi audio. Sehingga saat digunakan, sensor ini mampu menerjemahkan ke suara.
“Saat digunakan oleh teman-teman tunarungu, sensor ini akan membaca gerakan bahasa isyarat dan menerjemahkannya menjadi audio. Sehingga teman-teman yang lain dapat mengetahui arti dari bahasa isyarat tersebut sekalipun tidak mengerti bahasa isyarat,” tambah Yoga.
Tak hanya produk jadi, pameran ini juga memperlihatkan hasil kolaborasi antara mahasiswa dengan UMKM. Produk yang dihasilkan berupa ide dari permasalahan yang dihadapi oleh UMKM. Nantinya, jika usulan ide yang akan dibuat mendapatkan pendanaan dan persetujuan, maka ide tersebut dapat dikembangkan menjadi produk jadi.
Ir. Shanty Kusuma Dewi ST., MT. IPM selaku Ketua Program Studi teknik Industri menambahkan bahwa dirinya sangat bersykur atas terselenggaranya pameran karya mahasiswa ini. Dirinya berpesan, semoga agar karya yang dibuat mahasiswa ini tak berhenti hanya untuk melunaskan tugas mata kuliah saja. “Namun juga bisa digunakan untuk perlombaan atau bahkan dipatenkan agar bermanfaat bagi banyak orang,” tandasnya. (diko)