WONOGIRI, Suara Muhammadiyah - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah silaturahmi ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonogiri, Sabtu, 7 Oktober 2023. Untuk memastikan pelaksanaan musyawarah cabang dan ranting berjalan dengan baik di daerah. Hadir dalam acara Kunjungan ini Sekretaris PWM Jawa Tengah H. Dodok Sartono, SE, MM., dan Bendahara PWM Jawa Tengah sekaligus Rektor UMS Prof. Dr. Sofyan Anif, M. Si., Ketua dan anggota Pleno 13 PDM Wonogiri, 21 unsur pembantu pimpinan (UPP) Ketua Majelis dan Lembaga.
Acara diawali sambutan selamat datang ketua Pimpinan daerah Muhammadiyah Wonogiri Drs. H. Kusman Toha, M. Pd. sekaligus melaporkan pelaksanaan musyawarah cabang di wilayah PDM Wonogiri sebanyak 25 kecamatan, 20 Pimpinan Cabang Muhammadiyah telah menyelenggarakan Musycab. Sementara 5 kecamatan belum.
Acara selanjutkan disampaikan pembinaan dan pencerahan dari Sekretaris PWM H. Dodok Sartono, SE., MM. yang menyatakan bahwa “Kunjungan ini bertujuan untuk membangun hubungan silaturahmi yang erat antara wilayah dan daerah”.
“Silaturahmi memperpanjang umur. Tidak hanya umur secara individu kita, tetapi umur persyarikatan. Kita akan tambah panjang substasinya kalau kita sering silaturahmi artinya silaturahmi itu apa membangun jaringan dan networking.
Kita berharap nanti juga dipraktikkan untuk cabang dan ranting. kita daerah sering silaturahim ke cabang, cabang ke ranting, sehingga insya Allah ini erat. Jadi diperpanjang umurnya yang kedua diperlebar pintu rezekinya. Silaturahmi minimal itu datang langsung, secara kelembagaan Insya Allah juga akan menambah keberkahan lembaga.
Selanjutnya Dodok juga mengajak, “Mari perbanyak silaturahmi itu yang pertama, yang kedua selain silaturahim kita menyamakan persepsi”. Kita akan berjalan bersama-sama, betapa tidak enak kalau kita berjalan bareng 5 tahun satu bus yang namanya Muhammadiyah. Kok tidak tahu tujuannya mau ke mana, sampai BBM habis pun nggak akan sampai tujuan.
Karena nggak tahu tujuannya, muter-muter maka, kita samakan persepsi lima tahun ke depan. Kita mau ke mana?. Kita mau mencapai apa, punya tujuan apa, yang lebih terukur adalah punya goal apa yang sering kita singkat 3 J. yaitu: jamaah, jam’iyah, jariyah.
Mari kita 5 tahun ke depan membuat ukuran-ukuran yang kita sepakati makanya di BBM kita target sampai akhir tahun kita belum eksekusi program sampai akhir tahun itu hanya konsolidasi istilah pemanasan, demikian kata Gus Dodok seloroh pak Rektor UMS.
Nanti sebelum mulai 2024 kita lari dan larinya jangan sprint larinya. malah pelan, tapi pasti. Kenapa lari selama 5 tahun kalau nanti spring pedot maka, santai tapi tetap jalan terus itu. Kita akhir tahun target Musycab selesai, Musyran selesai. Kemudian, apa kita lakukan konsolidasi, maka raker-raker UPP Jawa Tengah. kita target akhir tahun selesai semua sudah rapat, nanti puncaknya adalah Raker Raker yang kita sebut karena di AD/RT itu tidak ada istilah indikator untuk PDM. Begitu itu adanya Raker wilayah, PP. kita buat pinggir nanti setelah konsolidasi ini semua kunjungan makanya kita banyak mendengar di kunjungan ini.
nanti kita rumuskan dalam materi musywil. Apa sih aspirasi gaya, sehingga nanti jadi panduan program 2024 maka istilah kita tahun rapimwil kita itu akhir Desember 31 Desember berarti apa nanti akan kita laporkan sistem atau Raker kita itu di akhir tahun sekitar November Desember membahas setahun berikutnya nanti akan kita evaluasi 3 bulanan jadi kwartal satu, dua, tiga sampai empat dengan ukuran capaian yang sudah kita ukur dengan ukurannya. Apa saja sudah sering kita sosialisasikan nanti lebih
sementara dalam sambutannya pengarahannya, Bendahara PWM Prof Sofyan Anif, M. Si. “Ranting berbasis masjid dengan membangun jamaah, jam’iyah dan jariyah amal jariyah berbasis keilmuan. Segitiga fungsional dimana setiap sudutnya berfungsi beriman, berilmu dan amal jariyah. Iman iqrar bil lisan, a’mal bil arkan, amal sholeh. Muhammadiyah berilmu, beramal, Ikhlas, bekerja professional’.
Sofyan berharap, “Supaya pada posisi yang benar, ranting harus kuat, maka semboyannya sekarang ranting penting, cabang harus berkembang, masjid makmur. Muhammadiyah berkemajuan”.
Acara diakhiri dengan sesi Diskusi dan curah aspirasi tentang dinamika PDM. Kusaini, Asfari, Supriyo, Syamsu Hidayat, Annajib Thohari, Krido, Nurwahid, dan gong penanya Subandi PR.
Gus Dodok menanggapi pertanyaan audiens bahwa ideologi politik dan organisasi dilaksanakan masing-masing PDM, PCM, dengan Penguatan ideologi, penguatan jamaah, jami’ah, jaringan dan dana. Dengan memperkuat Lazismu dan wakaf sebagai penopang.
Muhammadiyah mempunyai standar amal usaha Muhammadiyah yang sehat, indicator minimal, KIP ranting, cabang, dan PDM mempunyai 17 poin indicator Kinerja Utama (IKU) dan minimal bisa mencapai 9 poin saja sudah hijau dan cukup.
Sementara Prof Sofyan menanggapi pembuatan KTA Muhammadiyah bisa dengan cara gratis. Ranting lemah, kurang sumber daya manusia, menggerakkan Kembali pengajian di masjid. Apabila PRM belum punya masjid tumbuh dengan ranting baru. Berbasis masjid sebagai tempat kajian.
UMS sudah mengumpulkan para Dekan dan Wakil Dekan dalam rangka membangun basis masjid dengan program KKN berbasis Masjid, KKN salah satu program untuk memperkuat ranting, mendirikan ranting dan masjid. Dosen dan mahasiswa mendayagunakan ranting agar berkembang. Demikian tanggapan diskusi dalam rangka Kunjungan Pimpinan Wilayah Jawa Tengah.
Sementara di sesi jawaban terakhir Sekretaris PWM Jawa Tengah mengibaratkan “medan perjuang adalah perang, dimana wilayah yang menjadi kelemahan kita. Kelebihan kita apa dan bersaing di kelebihan kita. Jangan bersaing di kelemahan kita membuat kta strees. Bermuhammadiyah berikhtiar, Ikhlas, sabar, yang penting Gerakan semampunya, Allahlah yang akan mengabulkan ikhtiar kita”. (Muhammad Julijanto).