BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 728 mahasiswa baru Fakultas Sains dan Teknologi (FST) serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mengikuti Baitul Arqam yang merupakan program perkaderan penting di lingkungan kampus Muhammadiyah. Kegiatan Baitul Arqam ini dilaksanakan di Auditorium KH Ahmad Dahlan, lantai tiga kampus UM Bandung, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 752, dari Selasa-Rabu (24-25/09/2024).
Kepala Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPAIK) UM Bandung Dikdik Dahlan Lukman menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan serta meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW.
”Sebetulnya Baitul Arqam bukan hanya diperuntukkan bagi mahasiswa, tetapi berlaku bagi dosen, tenaga kependidikan, pimpinan, termasuk rektor. Tujuannya adalah menyamakan persepsi bahwa ketika kita melibatkan diri dalam institusi Muhammadiyah, seluruh aktivitas kita harus mencontoh Rasulullah SAW,” ujar Dikdik.
Kata Dikdik, Baitul Arqam dirancang agar peserta menginap meskipun sebagian kegiatan dilakukan secara daring pada malam hari. Kegiatan ini berlangsung selama 32 jam, dimulai dari pagi hingga sore hari berikutnya. Dikdik menekankan bahwa program ini sangat penting sebagai fondasi pemahaman bagi seluruh mahasiswa yang akan menempuh pendidikan di UM Bandung selama empat tahun ke depan.
”Baitul Arqam ini merupakan menu wajib yang harus diikuti oleh semua mahasiswa. Jika tidak dinyatakan lulus, mahasiswa tidak bisa mengikuti ujian skripsi, berapa pun hebatnya karya ilmiah mereka,” tambah Dikdik. Hal ini menunjukkan betapa krusialnya program Baitul Arqam sebagai syarat mutlak kelulusan di UM Bandung.
Dikdik juga mengingatkan mahasiswa harus serius mengikuti kegiatan perkaderan ini. "Saya mengajak kita semua mulai saat ini untuk fokus dan menyamakan persepsi sebagai bagian dari sivitas akademika UM Bandung,” ajaknya. Baitul Arqam, lanjutnya, merupakan bentuk pembinaan karakter agar seluruh mahasiswa UM Bandung dapat menjadi generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi memiliki kepribadian Islami yang kuat.
Melalui Baitul Arqam, Dikdik berharap UM Bandung dapat mencetak lulusan yang mampu berperan aktif dalam masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan yang menjadi softskill penting sebagai modal sarjana.
Ratusan mahasiswa FST dan FEB Universitas Muhammadiyah Bandung selama dua hari akan mendapatkan materi keislaman, kemuhammadiyahan, tilawah Al-Qur'an, fikih dan praktek ibadah dengan dibimbing satu mentor dalam satu kelompok. Mereka mendapatkan materi, diskusi, dan bimbingan cara beribadah sesuai dengan ketentuan yang diyakini Muhammadiyah.
Para mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini sudah memenuhi Auditorium KH Ahmad Dahlan sejak pagi dengan mengenakan pakaian putih hitam. Selain di Auditoium KH Ahmad Dahlan, Baitul Arqam juga akan berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom sejak menjelang subuh dengan diawali salat tahajud. (FA/FK)