YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Indonesia merayakan 80 tahun Kemerdekaan. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut, Indonesia Merdeka dicapai melalui proses perjuangan panjang sarat pengorbanan dari seluruh elite dan rakyat Nusantara tercinta.
"Berbagai kerajaan dan golongan rakyat di masa lampau hadir melakukan perlawanan besar-besaran terhadap penjajah," ujarnya dalam Refleksi Kebangsaan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Sabtu (16/8).
Karena itu, Haedar meminta kepada seluruh pemangku kebijakan pemerintahan untuk menyadari betul pahit-getir dan matarantai sejarah perjuangan rakyat Indonesia yang telah melahirkan Indonesia merdeka tahun 1945 yang bersejarah itu.
"Para elite yang berada di pemerintahan di jajaran eksekutif, legislatif, yudikatif, TNI, Polri, dan lembaga-lembaga pemerintahan lainnya maupun mereka yang berada di partai politik dan organisasi-organisasi kebangsaan mesti bergerak bersama," jelasnya.
Pada saat yang sama, semua mesti mengikuti teladan para pejuang dan pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagaimana melanjutkan jejak emas para pahlwan bangsa yang berkorban tanpa berharap balas jasa demi Indonesia merdeka.
"Seluruh elite dan anak bangsa di manapun berada, marilah berkhidmat sepenuh jiwa-raga untuk membangun Indonesia merdeka menuju negeri yang betul-betul merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagaimana amanat para pendiri negara. Mari wujudkan Indonesia yang “Bersatu berdaulat, rakyat sejahtera, dan Indonesia maju” sebagaimana tema hari ulang tahun kemerdekaan ke-80 tahun ini," tegasnya.
Khusus bagi para petinggi negeri di seluruh struktur pemerintahan, Haedar berpesan agar jadikan Indonesia merdeka sebagai mandat untuk mengabdi sepenuh hati dalam menjalankan perintah Konstitusi.
"Lindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan sepenuh tanggungjawab untuk memberi dan bukan meminta. Majukan kesejahteraan umum terutama bagi rakyat kecil yang sering nasibnya tersisih," pintanya.
Tidak hanya itu, perintah konsitusi hendaknya patokan utama dalam menjalankan roda pemerintahan dari urusan besar hingga kecil.
"Bawa raykat Indonesia ke kehidupan yang lebih baik. Tegakkan hukum menuju tercapainya keadilan substansial agar benar-benar dirasakan oleh rasa keadilan masyarakat luas," ujarnya.
"Jangan bebani bangsa ini dengan pajak ala kapitalisme dan kebijakan yang memberatkan rakyat, yang tidak sejalan dengan jiwa Pancasila dan cita-cita luhur pendiri Indonesia," tandasnya. (Cris)