Abah Soetrimo; Cerminan Kebersahajaan dan Kesuksesan Membesarkan Masjid Al-Fattah Tulungagung

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
94
Abah Soetrimo. Foto: Indra

Abah Soetrimo. Foto: Indra

BATU, Suara Muhammadiyah - Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Kusuma Agrowisata Resort & Convention Batu-Malang, Jawa Timur, Sabtu (24/10), Abah Soetrimo, Penasehat Majelis Tabligh PP Muhammadiyah menceritakan kisah sukses membangun Masjid Al-Fattah Tulungagung, Jawa Timur.

Soetrimo mengawali kisah hidupnya dengan berpindah-pindah sekolah sejak kelas satu hingga kelas tiga SD. Bukan karena anak pejabat atau pegawai tinggi, melainkan karena mengikuti orang tua yang terus berpindah tempat demi mencari nafkah.

“Saya berasal dari keluarga miskin. Pernah sekolah di Surabaya, Tulungagung, dan beberapa kota lainnya. Setelah tamat SD, saya langsung bekerja untuk bertahan hidup,” ungkapnya.

"Saya ini anak dari keluarga miskin. Ayah dan ibu saya meninggal ketika saya masih kecil. Jadi, setelah tamat SD di usia sekitar 13 tahun, saya sudah harus bekerja," tambahnya.

Usaha begitu rupa yang dilakukan Soetrimo itu, akhirnya dapat diterima bekerja di Restoran Ranggambar, di Mojokerto. "Di situ saya menjadi tukang sapu, tukang bersih-bersih, apa saja yang bisa saya kerjakan. Dari situlah saya belajar," ucapnya.

Ketika mulai bekerja di restoran itu, gaji Soetrimo hanya bisa dibelikan nasi satu bungkus. "Bayangkan, satu hari hanya makan satu bungkus nasi. Lauknya pun seadanya. Dari situ saya berpikir, kalau suatu saat saya sakit, bagaimana?" tuturnya.

Maka sejak itu Soetrimo belajar menahan diri. Belajar untuk hidup hemat. "Lima tahun lamanya saya menahan diri dan menabung sedikit demi sedikit, hingga akhirnya bisa membeli sepeda. Dari situlah saya belajar tentang iman, tentang hidup sederhana, dan tentang perjuangan," katanya.

Di tengah perjalanan hidup itu, Soetrimo aktif ikut pengajian di masjid. Dari situlah muncul semangat untuk membangun Masjid Al-Fattah di Tulungagung.

"Waktu itu ada seorang tokoh, Pak Sahab, yang mengatur dan menggerakkan pembangunan masjid. Saya mendekati beliau secara pribadi dan membantu sebisanya — waktu itu saya bantu sepuluh biji (kemungkinan maksudnya: sepuluh juta atau sepuluh sak semen)," terangnya.

Berlanjut, kemudian ia berpikir untuk membebaskan tanahnya. Akhirnya, Soetrimo bisa beli sendiri tanah masjid itu dari pemiliknya. "Alhamdulillah, tanah itu bisa dibebaskan dan masjid pun mulai dibangun," ucapnya.

Konstruksi masjid itu, kehendak Soetrimo, harus punya filosofi yang dalam. "Masjid ini saya desain dengan bentuk orang sujud, karena Nabi pun bersujud kepada Allah. Inilah makna Masjid Al-Fattah — lambang pertolongan Allah yang agung," terangnya.

Pada awalnya, jamaah di masjid itu hanya 24 orang. Tapi, Soetrimo terus berusaha menghidupkannya. Taktiknya mengadakan pengajian rutin setiap Rabu. Setelah itu kami tambahkan sarapan bersama, sekadar nasi bungkus. "Alhamdulillah, dari situlah jamaah makin ramai," sebutnya.

Sekarang, sambungnya, jamaahnya bukan hanya dari warga Muhammadiyah, tapi juga banyak dari Nahdlatul Ulama (NU). "Saya memang sengaja merangkul semuanya. Jangan memukul, tapi merangkul. Jangan memaksa semua menjadi Muhammadiyah, tapi rangkul dan ajak bersama-sama dalam kebaikan," tegasnya.

Soetrimo mengajak agar dalam berdakwah harus mandiri. "Jangan bergantung pada siapa pun. Muhammadiyah harus berdiri di atas kekuatannya sendiri," pesannya.

"Saya berharap, semua saudara-saudara kita di sini punya semangat dan inisiatif seperti itu. Jangan mudah menyerah, jangan bergantung kepada orang lain," tandasnya. (Cris)


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung meraih pencapaian gemilang....

Suara Muhammadiyah

22 March 2024

Berita

BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah - Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) menyelenggarakan acara penta....

Suara Muhammadiyah

25 June 2024

Berita

120 Siswa TS, Latihan Bekali Siswa Keterampilan Hidup  CILACAP, Suara Muhammadiyah - Suasana b....

Suara Muhammadiyah

4 August 2025

Berita

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah - Di setiap awal tahun pelajaran MI Muhammadiyah Karanglewas Kidul atau....

Suara Muhammadiyah

22 July 2024

Berita

SERANG, Suara Muhammadiyah – Acara telah berlangsung selama tiga hari sejak Kamis pagi. Pada S....

Suara Muhammadiyah

6 September 2025